MediaPendidikan

Novelty: Desain Pembelajaran Sesuai Kerja Otak

Pembelajaran Berbasis Kerja Otak

Yunandra. Novelty adalah hal-hal baru yang sangat disukai otak. Pembelajaran merupakan proses inti dari pendidikan. Proses pembelajaran yang maksimal akan mempercepat mencapai tujuan pendidikan. menggunakan hal-hal baru (Novelty) dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sangat sesuai dengan system kerja otak.

Otak merupakan organ tubuh yang paling berharga karena menunjukkan identitas diri manusia. Untuk itu perlu diberi makan yang cocok agar tetap aktif dan sehat. Belajar merupakan proses mengaktifkan otak dengan syarat Pembelajaran didesain sesuai kerja otak.

Baca: 8 Cara Mencerdaskan Bayi

David Sousa, penulis How the Brain Learns, memberikan tip-tip menarik agar sebuah pembelajaran terus memberikan suasana baru bagi siswa. Karena otak menyukai tantangan dan hal-hal baru, sebuah pembelajaran hanya akan menggairahkan apabila tidak monoton.

“Menggunakan hal-hal baru tidak berarti bahwa seorang guru harus menjadi pelawak, dan Anda tidak harus menyulap ruangan kelas menjadi arena sirkus,” tulis Sousa. “hal-hal baru di sini secara sederhana berarti menggunakan berbagai pendekatan pengajaran yang lebih mengutamakan lebih banyak kegiatan yang harus dilakukan oleh murid..”

Artikel terkait:

5 Trik Mendesain Pembelajaran sesuai dengan Sistem Kerja Otak

Berikut ini adalah beberapa saran Sousa untuk memasukan hal-hal baru ke dalam proses pembelajaran Anda

1. Humor

Banyak sekali keuntungan positif yang bisa didapatkan dengan menggunakan humor di dalam kelas, untuk semua tingkat.

2. Pergerakan

Ketika kita duduk diam selama lebih dari dua puluh menit, darah di dalam tubuh terkumpul di pantat serta kaki kita. Dengan bangkit dan bergerak, kita melancarkan aliran darah. Dalam satu menit saja, kita akan memiliki sekitar 15 persen lebih darah di dalam otak.

Kita benar-benar bisa berpikir lebih jernih sambil berdiri daripada sambil duduk! Anak-anak kadang-kadang duduk terlalu lama di dalam kelas, terutama di sekolah-sekolah menengah.

Carilah jalan untuk membuat mereka bangkit dan bergerak, terutama di saat mereka harus melatih secara verbal apa yang baru saja mereka pelajari.

3. Pengarah multi-indrawi.

Anak-anak masa kini sudah terbiasa dengan lingkungan yang mutli-indrawi (melibatkan seluruh indra). Mereka akan lebih tertarik untuk memperhatikan pelajaran jika tersedia objek visual yang menarik serta berwarna-warni, serta jika mereka bisa berjalan-jalan di sekeliling kelas dan membicarakan pelajaran yang mereka dapat.

4. Kuis dan permainan.

Mintalah murid-murid untuk membuat sebuah kuis atau permainan untuk saling menguji kemampuan mereka tentang konsep-konsep yang telah diajarkan. Ini merupakan strategi umum yang sering diterapkan di kelas-kelas dasar, tetapi jarang digunakan di sekolah-sekolah menengah. Selain menyenangkan, permainan serta kuis memiliki nilai tambah, dalam arti mengharuskan murid-murid untuk berlatih dna mengerti sebuah konsep sebelum mereka bisa membuat pertanyaan-pertanyaan kuis beserta jawabannya.

5. Musik

Meskipun penelitian ini masih tidak memiliki bukti-bukti lengkap. Terdapat beberapa keuntungan jika kita memainkan musik di dalam kelas pada waktu-waktu tertentu selama pelajaran.


Sumber : Jalaluddin Rahmat, Belajar Cerdas Berbasis Otak

Artikel Pendidikan Terbaru

Untuk dapatkan artikel terbaru,
Silahkan daftar