6 Program Madrasah Menanamkan Kebiasaan Gemar Membaca

Januari 29, 2025 Yunandra 283 Views

Daftar Isi

yunandra. Kebiasaan Gemar Membaca memiliki dampak positif terhadap kemampuan literasi peserta didik sehingga madrasah perlu menyusun program yang mendukung program pembiasaan tersebut.

Kemendikdasmen memasukkan gemar membaca menjadi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat sebagai program penguatan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter merupakan program prioritas Kemendikdasmen untuk mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua.

Baca: 5 Program Penguatan Pendidikan Karakter Kemendikdasmen

6 Program Madrasah Menanamkan Kebiasaan Gemar Membaca

Kemendikdasmen mengeluarkan 4 panduan penerapan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Tujuannya agar menjadi acuan bagi guru, orang tua, dan satuan pendidikan menerapkan 7 kebiasaan tersebut

sebagai satuan pendidikan formal, madrasah mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta didiknya mempunyai kebiasaan gemar belajar melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan dan difasilitasi pihak madrasah.

Beberapa program yang dapat madrasah lakukan untuk menanamkan kebiasaan gemar membaca.

1. Sosialisasi

Madrasah dapat mengundang narasumber dari unsur pendidik, orang tua, tokoh masyarakat, atau pakar untuk memberikan pemahaman tentang manfaat dan cara menerapkan kebiasaan gemar belajar kepada orang tua, peserta didik, dan warga madrasah.

2. Pemasangan Poster

Madrasah perlu membuat dan memasang poster atau media publikasi lainnya tentang manfaat kebiasaan gemar belajar agar peserta didik terpapar dan sering melihat dan membacanya setiap hari.

3. Kegiatan Pembiasaan

Madrasah perlu menerapkan pembiasaan baik yang dilakukan secara rutin dan konsisten sehingga menjadi budaya, seperti membaca buku selain buku mata pelajaran selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran yang dilakukan setiap hari

4. Kelas Inspirasi

Madrasah dapat mengadakan Kelas Inspirasi untuk memberikan gambaran profesi yang ada dan memotivasi peserta didik untuk gemar belajar untuk mencapai cita-citanya. Narasumber dapat berasal dari unsur pendidik, orang tua, alumni, tokoh masyarakat, komunitas, atau pakar/ahli.