Socratic Dialogue: Merancang Pelatihan Guru di Seninan Pokjawas Jaksel
yunandracom. Pasca peluncuran program Rabu Guru Belajar, Pokjawas Madrasah Jaksel merancang program pelatihan yang terstruktur.
Program tersebut menjadi acuan bagi pengawas madrasah dalam mendampingi guru memaksimalkan aplikasi modul ajar dan Portal Guru.
Tulisan ini mengungkap proses diskusi Seninan dan strategi optimalisasi aplikasi modul ajar dan portal guru.

Socratic Dialogue
Pengawas madrasah Jakarta Selatan rutin mengadakan kegiatan Seninan sebagai wadah berbagi informasi dan pengetahuan.
Kegiatan Seninan (12/10/2025) dipandu oleh Achmad Nasihi, Pengawas MI dengan tema yaitu tindak lanjut pasca launching Program Rabu Guru Belajar dan Aplikasi Guru (Modul Ajar dan Portal Guru)
1. Tujuan Diskusi
Kegiatan Seninan ini bertujuan untuk
- Menyamakan persepsi pemanfaatan aplikasi modul ajar dan portal guru
- Mengembangkan model pelatihan guru madrasah
2. Socratic Dialogue
Pada kegiatan Seninan kali ini, diskusi menggunakan metode Socratic Dialogue yaitu sebuah pendekatan diskusi yang mendorong peserta berpikir kritis melalui pertanyaan terbuka dan tukar gagasan yang mendalam. (Lihat wikipedia)
Melalui metode ini, para pengawas tidak hanya menjadi pendengar, tetapi penjelajah pikiran yang aktif.
Prosesnya berlangsung dalam lima langkah sederhana namun bermakna:
- Pertanyaan Pemantik. Fasilitator mengajukan pertanyaan yang menantang nalar.
- Berbagi Pendapat. Setiap pengawas menyampaikan pandangan secara terbuka.
- Diskusi dan Penelusuran Makna. Gagasan-gagasan dikaji dan diuji bersama.
- Merangkum Inti Gagasan. Menarik benang merah dari berbagai sudut pandang.
- Menyepakati Kesimpulan Bersama. Hasil diskusi menjadi pemahaman kolektif.
Metode Socratic Dialogue menjadikan suasana diskusi lebih hidup, dinamis, dan menantang, karena setiap peserta diajak untuk berpikir, bukan sekadar mendengar.
Sebagai fasilitator, perannya bukan sebagai pemberi jawaban, tetapi sebagai:
- Penggali (Inquirer): Mengajukan pertanyaan terbuka yang menggugah nalar.
- Pemandu (Guide): Menjaga arah diskusi tetap fokus pada tema dan tujuan.
- Cermin (Reflector): Mengulang dan menegaskan ide peserta agar terdengar kembali.
- Penengah (Mediator): Mengelola perbedaan pendapat tanpa memihak.
- Penyimpul (Synthesizer): Membantu peserta menyusun kesimpulan bersama.
Dengan semangat dialog Socrates, Seninan kali ini bukan sekadar diskusi tetapi latihan berpikir jernih, menghargai pendapat, dan mencari kebenaran bersama.
Kekuatan Seninan Pokjawas Madrasah Jaksel bukan di jumlah peserta, tapi di semangat berbagi dan belajar bersama
Modul Pelatihan Guru Madrasah: Strategi Optimalisasi
Aplikasi modul ajar dan portal guru telah tersebar secara terbatas di lingkungan guru PNS di madrasah swasta.
Berdasarkan hasil diskusi Seninan yang menggunakan metode Socratic Dialogue, disepakati perlunya penyusunan materi pelatihan penunjang agar pemanfaatan kedua aplikasi tersebut dapat berjalan lebih optimal.
Materi pelatihan ini menjadi acuan bagi para pengawas madrasah dalam mendampingi guru menggunakan aplikasi secara efektif dan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.
Berikut materi tersebut
1. Program Semester
Penyusun program semester sangat penting karena penyusunan modul ajar berbasis aplikasi harus berdasarkan program semester. Dan cara menyusun program semester telah tersedia di portal guru.
2. Penguatan Konsep Pembelajaran Mendalam
Informasi dan konsep Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning telah tersebar di berbagai kegiatan. Maka penggunaan istilah “penguatan” karena guru dianggap sudah tahu dan para pengawas sudah melakukan sosialisasi.
3. Penguatan Konsep Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan program prioritas Kementerian Agama yang menekankan perubahan paradigma dan mindset guru.
4. Optimalisasi Aplikasi Guru
Pada acara launching, penggunaan aplikasi guru baik aplikasi modul ajar atau portal guru telah disampaikan secara umum. Sedangkan detailnya akan dilakukan oleh pengawas pembina.
5. Peer Teaching
Tahapan terakhir ini menjadi jembatan antara teori dan praktik. Melalui kegiatan peer teaching, guru akan mempraktikkan modul ajar yang telah disusun, merasakan perbedaan penerapan Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta, serta mendapatkan umpan balik langsung dari rekan sejawat dan pengawas.
Sumber: Panduan Pembelajaran Mendalam dan Asesmen Edisi 2025

Aktivitas Pokjawas
- Socratic Dialogue: Merancang Pelatihan Guru di Seninan Pokjawas Jaksel

- Fokus Lokal Dampak Nasional: Gerakan Rabu Guru Belajar di Madrasah Jakarta Selatan

- Kolaborasi Efektif: Refleksi dari Kegiatan Seninan Pokjawas Jaksel

- Panca Cinta di Pokjawas Jaksel: Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

- Kolaborasi Pokjawas Jaksel: Strategi Peningkatan Kompetensi Digital Guru Madrasah

- Pramuka di Madrasah Jadi Sorotan dalam Rakor Pokjawas Jakarta Selatan

Artikel Terbaru
- Membaca Buku: Kunci Sukses TKA di MA Pembangunan UIN Jakarta
- Kebijakan Pendidikan dan Kurikulum Nasional
- Teknologi Digital dan Media Pembelajaran: Literasi, Etika, dan Keterampilan Abad 21
- Orientasi PKKM 2025: Menggali Komitmen Perubahan di Madrasah
- Dampak TKA dan Tiga Pilar Spiritual di MAN 23 Al Azhar Asy Syarif
- Bisakah TKA Sebagai Pendorong Inovasi di MA Citra Cendekia?







