KeluargaKurikulumKurikulum Nasional

Peran Orang Tua Dalam Menanamkan Kebiasaan Bangun Pagi

yunandra. Orang tua memiliki peran penting dalam menguatkan karakter anak seperti kebiasaan bangun pagi.

Bangun di pagi hari merupakan salah satu dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia yang menjadi program prioritas Kemendikdasmen. (Lihat: 6 Program Prioritas Mendikdasmen)

Untuk memaksimalkan program tersebut, Kemendikdasmen mengeluarkan panduan penerapan 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat di setiap jenjang.

Baca7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Mendikdasmen

Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjelaskan tujuan dan manfaat ke-7 kebiasaan anak Indonesia bagi perkembangan peserta didik.

Orangtua/wali dapat menerapkan kebiasaan bangun pagi pada anak dengan pendekatan yang menyenangkan dan mendidik.

Berikut beberapa cara untuk membantu membiasakan anak bangun pagi.

BacaManfaat 7 Kebiasaan Anak Indonesia

1. Teladan atau Role Model

Orang Tua/Wali perlu menjadi teladan yang baik dengan membiasakan diri untuk bangun pagi. Jika anak melihat orang tua bangun pagi, anak akan belajar bahwa bangun pagi adalah bagian penting dari kehidupan keluarga, sehingga anak akan meniru kebiasaan ini.

2. Kesepakatan Bersama

Orang Tua/Wali perlu membuat kesepakatan jam tidur dengan anak dan memastikan anak tidur pada waktu yang telah disepakati sehingga memungkinkan anak bangun pagi dengan segar.

3. Motivasi

Orang tua/Wali perlu memotivasi anak untuk mematuhi jadwal bangun pagi pada akhir pekan untuk menjaga konsistensi bangun pagi sehingga tubuh anak terbiasa.

4. Pemahaman

Orang tua/wali perlu memberikan penjelasan kepada anak tentang manfaat dari bangun pagi, antara lain melatih disiplin, mengelola waktu, dan lain sebagainya.

5. Penggunaan Alarm

Orang tua/wali dapat meminta anak untuk memasang alarm dengan nada yang menyenangkan atau dapat menggunakan lagu favorit anak atau membiarkan anak memilih sendiri nada alarmnya. Jarak alarm diupayakan agak berjauhan dengan tempat tidur, agar ketika alarm bunyi anak langsung terbangun.

6. Kegiatan Rutin Sebelum Tidur

Orang Tua/Wali perlu mengajarkan anak untuk melakukan kegiatan rutin bersama sebelum tidur yang menenangkan, seperti menggosok gigi, membaca buku cerita, atau menyetel musik lembut. Kegiatan ini membantu tubuh anak beristirahat dan lebih siap untuk tidur sehingga mudah bangun pagi keesokan harinya.

7. Penyiapan Peralatan Besok

Orang tua/wali dapat mengajak anak untuk menyiapkan perlengkapan yang akan dibutuhkan esok hari agar anak merasa siap dan lebih bersemangat untuk bangun pagi, seperti pakaian, sepatu, buku, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

8. Penerapan Prinsip 3S

Orang tua/wali perlu menerapkan prinsip 3S (Screen Time, Screen Break, Screen Zone) di rumah.

  • Pertama, mengajarkan untuk screen time berapa lama dan cara mengaturnya (Screen Time).
  • Kedua, melakukan jeda ketika anak beraktivitas dengan gadget, untuk bermain, berinteraksi, atau bersosialisasi (Screen Break).
  • Ketiga, menetapkan wilayah bebas gadget di 3 ruangan rumah: ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi (Screen Zone).

Catatan Penting: Waktu penggunaan layar (screen time) diantaranya TV, laptop, tablet, dan ponsel untuk

  • Anak di bawah 2 tahun adalah 0 (nol) jam atau tidak diperbolehkan sama sekali,
  • Anak usia 2-5 tahun adalah 1 jam per hari,
  • di atas usia anak 6 tahun ke atas tidak melebihi 2-3 jam per hari dengan konten edukatif dan bimbingan orang tua (WHO, IDAI, Kemenkes).

9. Pengkondisian Suasana Pagi

Orang Tua/Wali perlu mengkondisikan suasana pagi yang menyenangkan, misalnya dengan menyajikan sarapan favorit atau menyetel musik yang disukai anak. Hal ini membantu anak merasa senang dan lebih termotivasi untuk bangun pagi.

10. Lemah Lembut Saat Membangunkan Pagi

Orang Tua/Wali perlu membangunkan anak bangun pagi dengan lembut dan beri waktu untuk menyesuaikan diri, seperti membelai rambut atau mengajak anak berbicara dengan nada lembut, dan memberikan beberapa menit untuk beradaptasi.

11. Kegiatan Pagi di Luar Rumah

Orang Tua/Wali perlu melakukan kegiatan pagi di luar rumah, jika memungkinkan, seperti mengajak anak untuk bermain atau berjalan-jalan sebentar di luar rumah setelah bangun pagi. Kegiatan ini membantu anak merasakan manfaat udara segar, serta membuat anak lebih semangat untuk bangun pagi keesokan harinya.

12. Bangun Pagi Kegiatan Rutin

Orang Tua/Wali dapat menjadikan kebiasaan bangun pagi sebagai kegiatan rutin keluarga, seperti menikmati sarapan bersama atau melakukan kegiatan ringan di pagi hari. Anak akan lebih mudah bangun pagi jika melihat seluruh keluarga melakukannya bersama.

13. Apreasiasi dan Pujian

Orang Tua/Wali perlu memberi pujian atau apresiasi ketika anak berhasil ban-gun pagi. Pujian ini membuat anak merasa dihargai dan lebih semangat untuk menjaga kebiasaan bangun pagi.


SumberPanduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Lainya


Artikel Terbaru

Ingin Meningkatkan Kompetensi
Secara Mandiri
,

Silahkan belajar
di madrasahyunandra.com
Buka

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca