Apa 6 Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan
yunandra.com. Kurikulum memiliki fungsi penting dalam pendidikan. Pendidik perlu mengetahuinya dengan baik agar dapat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada peserta didik.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19, bahwa
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.”
6 Fungsi Kurikulum
Menurut Alexander Inglis, dalam Hamalik 2011, kurikulum dapat diklasifikasikan berdasarkan 6 fungsinya:
1. Persiapan
a. Persiapan, maksudnya adalah kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi selanjutnya.
2. Penyesuaian
b. Penyesuaian, artinya kurikulum yang dibangun harus mampu memberikan arahan agar peserta didik dapat beradaptasi dan mengatasi masalah/isu yang mereka hadapi di lingkungan sekitar secara fleksibel.
3. Integrasi
c. Integrasi, dalam hal ini kurikulum harus dapat membangun pribadi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga dapat berintegrasi dengan masyarakat di sekitar secara lokal maupun global secara fleksibel. Hal ini dapat diwujudkan melalui pendekatan multidisiplin dan interdisiplin antar mata pelajaran.
4. Diferensiasi
d. Diferensiasi, maksudnya adalah kurikulum diimplementasikan dalam suasana pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik, dengan tetap memberikan hak pendidikan yang sama untuk semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan setiap individu.
5. Pemilihan
e. Pemilihan, artinya kurikulum yang memberikan keleluasan kepada peserta didik untuk memilih program yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga kurikulum harus menyediakan berbagai pilihan program bagi peserta didik.
6. Diagnostik
f. Diagnostik, maksudnya adalah kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan peserta didik untuk mampu menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan dirinya.
Sumber: Buku Dasar – dasar Pengembangan Kurikulum, Oemar Hamalik