Pendidikan

Adakah Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum 2013?

yunandra.com. Pembelajaran Berdiferensiasi mulai dikenal bersamaan dengan penetapan kurikulum merdeka. Lalu apakah pembelajaran berdiferensiasi sudah ada pada kurikulum 2013?

Pertanyaan ini perlu dibahas agar bisa menentukan sikap. Jika pembelajaran berdiferensiasi itu hal baru, maka para pendidik perlu memahami secara total.

Jika hal tersebut bukan hal baru, maka memunculkan berapa kemungkinan. Pertama pendidik belum menyadari bahwa pembelajaran berdiferensiasi sudah dilaksanakan secara subtansial tapi tidak formalitas. Kedua, pendidik menyadari adanya pembelajaran berdiferensiasi tapi sulit menerapkannya.

Untuk membahas hal tersebut akan dikembalikan kepada regulasi-regulasi pendidikan nasional.

Regulasi Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum 2013

Setelah membaca buku Naskah Akademik tentang Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi, dapat disimpulkan bahwa istilah diferensiasi sudah muncul secara implisit sebelum kurikulum merdeka.

Ada dua regulasi yang menguatkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sudah ada pada kurikulum 2013.

1. UU Sisdiknas No. 2 Tahun 2003

Regulasi tertinggi sistem pendidikan nasional adalah Undang-undang No 2 tahun 2003 tentang (Sisdiknas). Pada pasal 36 ayat 2 yang berbunyi,

“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.”

Pada ayat 3 kembali disebutkan bahwa

“Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: … c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.”

Artinya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 sudah memberikan peluang kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik. Memberikan peluang secara tidak langsung adanya pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum 2013. Bahkan sudah berlaku di kurikulum 2006 berdekatan dengan penetapan UU Sisdiknas.

2. Permendikbud No. 61 Tahun 2014

Pada Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP (sesuai kurikulum 2013) menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum satuan pendidikan sebagai perwujudan kemandirian sekolah yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasional masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya.

Bahkan buku Naskah Akademik menegaskan bahwa pemerintah telah membebaskan atau tepatnya memberi kemerdekaan kepada sekolah untuk dapat menerapkan kurikulum 2013 dengan lebih fleksibel sesuai dengan keadaan atau kondisi sekolahnya masing-masing, bahkan secara khusus sesuai dengan kondisi para peserta didik di satuan pendidikannya agar terjadi peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat dari peserta didik.

Oleh karena Pembelajaran Berdiferensiasi sudah difasilitasi secara hukum dengan adanya UU Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 dan Permendikbud No. 61 Tahun 2014.

Baca: Naskah Akademik Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Fleksibel sebagai Wujud Merdeka Belajar

Pembelajaran Berdiferensiasi Menurut Carol A. Tomlinson

Secara teori, kurikulum memiliki 6 fungsi yaitu persiapan, penyesuaian, integrasi, diferensiasi, pemilihan, dan diagnostik.

Fungsi Diferensiasi maksudnya kurikulum diimplementasikan dalam suasana pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik, dengan tetap memberikan hak pendidikan yang sama untuk semua peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan setiap individu.

Baca: 6 Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan

Fungsi Diferensiasi menunjukkan perlu adanya pembelajaran berdiferensiasi untuk memfasilitasi perbedaan keadaan peserta didik.

Carol A. Tomlinson, seorang pendidik sejak tahun 1995 telah menuliskan idenya dalam buku yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms mengenai suatu pengajaran yang memperhatikan perbedaan individu dari peserta didik.

Kemudian idenya dikenal dengan nama differentiated instruction atau diterjemahkan menjadi pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran Berdiferensiasi menyesuaikan dengan 3 kondisi peserta didik yaitu:

  1. Kesiapan
  2. Minat
  3. Gaya Belajar

Book: How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca