Cara Orang Tua Menerapkan Kebiasaan Makan Sehat dan Bergizi
yunandra. Orang tua mendukung kegiatan pembiasaan makan sehat dan bergizi sebagai bagian dari penanaman karakter melalui kegiatan pembiasaan.
Kegiatan pembiasaan untuk membentuk karakter 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Ketujuh kebiasaan tersebut merupakan bagian program prioritas Kemendikdasmen. (Lihat 6 Program Prioritas Mendikdasmen)
Untuk itu, Kemendikdasmen mengeluarkan 4 panduan penerapan 7 kebiasaan anak Indonesia pada Satuan Pendidikan.
Harapannya, panduan bisa menjadi acuan bagi orang tua, guru, dan madrasah dalam rangka memperkuat pendidikan karakter 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Baca: Manfaat 7 Kebiasaan Anak Indonesia
Peran Orang Tua dan Kebiasaan Makan dan Bergizi
Kebiasaan ini berkaitan dengan prinsip dan nilai tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh untuk mendukung kehidupan yang sehat, seimbang, dan bermakna. Gizi tidak hanya soal asupan makanan, tetapi juga tentang kesadaran terhadap apa yang kita makan, bagaimana makanan tersebut memengaruhi tubuh kita, serta dampaknya terhadap lingkungan dan komunitas.
Hal ini mengajarkan bahwa pemenuhan nutrisi bukan hanya demi kesehatan fisik, tetapi juga demi ke-seimbangan mental, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
Nutrisi yang baik adalah fondasi bagi hidup yang lebih sehat, berdaya, dan bermakna, serta merupakan bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan alam sekitar.
Pedoman makanan sehat dan bergizi dapat merujuk pada “isi piringku” dari Kemenkes. (Isi Piringku: Pedoman Makan Kekinian Orang Indonesia).
Membiasakan anak makan makanan sehat dan bergizi penting dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal dan membangun pola makan yang baik hingga dewasa.
Namun, cara membiasakannya perlu pendekatan yang menyenangkan, konsisten, dan penuh perhatian.
Beberapa cara efektif yang dapat dilakukan antara lain:
1. Teladan
Orang tua/Wali menjadi teladan yang baik dalam hal kebiasaan makan sehat dan bergizi sehingga anak akan mengikuti kebiasaan tersebut, seperti makan bersama anak dan menunjukkan bahwa makanan sehat adalah pilihan yang baik.
2. Memberikan Pemahaman
Orang tua/wali perlu menjelaskan manfaat makanan sehat, seperti sayur dan buah untuk kesehatan tubuh, kekuatan otak, dan penampilan kulit.
3. Mengenal Makanan Sehat dan Bergizi
Orang tua/Wali perlu mengenalkan berbagai jenis makanan sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein sehat, misalnya ikan, kacang-kacangan, dan telur.
4. Berdiskusi
Orang tua/wali dapat berdiskusi dengan anak untuk memilih menu masakan yang akan dinikmati keluarga, kemudian mengajak berbelanja untuk memilih sayur, buah, dan bahan makanan sehat lainnya, serta melibatkan dalam proses memasak sederhana di dapur. Aktivitas ini dapat menumbuhkan rasa tanggu-ng jawab terhadap makanan yang akan dikonsumsi.
5. Menyediakan Pilihan
Orang tua/wali dapat menyediakan pilihan makanan sehat yang bervariasi dengan nutrisi seimbang dan mengkreasikan tampilan makanan den-gan menyusun sayur, buah, dan lauk pauk dengan cara yang kreatif.
Variasi makanan sangat penting agar anak tidak bosan dan tampilan yang menarik dapat membuat mereka lebih bersemangat untuk mencobanya.
6. Mengurangi Makanan Cepat Saji dan Cemilan
Orang tua/wali dapat mengurangi pembelian makanan cepat saji dan camilan yang kurang sehat dengan makanan dan camilan yang bergizi, seperti potongan buah segar, yogurt, kacang-kacangan, atau minuman sehat.
Jika anak terbiasa makan makanan cepat saji atau makanan manis, batasi secara bertahap, bukan langsung.
Misalnya, mulai dengan mengurangi frekuensi makan makanan tersebut dan gantikan dengan pilihan yang lebih sehat.
7. Porsi Kecil dan Menarik
Orang tua/Wali perlu memberikan makanan sehat dan bergizi dalam porsi kecil dan menarik yang mudah dimakan, seperti potongan buah, sayur, atau cemilan sehat agar anak tidak merasa tertekan untuk menghabiskan makanan.
8. Memberikan Pilihan
Orang tua/Wali perlu memberikan pilihan makanan sehat yang dapat dipilih sendiri untuk menghilangkan perasaan terpaksa dan mendorong anak untuk memilih dengan sukarela. Misalnya, “Mau makan apel atau pisang hari ini?”
9. Menyimpan Makanan Tidak Sehat
Orang tua/Wali perlu menyimpan makanan yang tidak sehat di tempat yang sulit dijangkau anak. Misalnya makanan cepat saji yang rendah gizi dan tinggi kalori (junk food), makanan atau minuman dalam kemasan (ultra processed food). Pastikan rumah Anda lebih banyak menyediakan makanan yang bergizi.
10. Memastikan Minum Air Putiy
Orang tua/Wali perlu memastikan anak minum air putih yang cukup dan menghindari untuk memberikan minuman manis atau soda.
11. Pujian dan Apresiasi
Orang tua/Wali perlu memberi pujian atau penghargaan sederhana ketika anak makan makanan sehat dengan baik. Pujian ini akan memperkuat perilaku positif anak dan meningkatkan motivasi anak untuk terus makan makanan sehat.
Sumber: Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Pendidikan Karakter
- Pendidikan Tanpa Karakter sebagai Dosa Sosial menurut Mahatma Gandhi
- Bagaimana Cara Madrasah Menanamkan Kebiasaan Tidur Cepat
- 6 Peran Madrasah Menanamkan Kebiasaan Bermasyarakat
- 6 Program Madrasah Menanamkan Kebiasaan Gemar Membaca
- 5 Peran Madrasah Menanamkan Kebiasaan Makan Sehat dan Bergizi
- 7 Program Madrasah Menerapkan Kebiasaan Berolahraga
Artikel Terbaru
- Cara Mengaktifkan Opsi Pengembang di Realme C17
- Apa pilar Sekolah yang dicita-citakan?
- Strategi Optimalisasi MAGIS dengan SK21
- Apakah Deep Learning akan menjadi Kurikulum Baru?
- 4C dalam Siklus Pendampingan Pengawas yang Memberdayakan
- Tugas Pemakalah pada Perkuliahan Manajemen Kepemimpinan Pendidikan
Ingin Meningkatkan Kompetensi Secara Mandiri, Silahkan belajar di madrasahyunandra.com |
Buka |
Eksplorasi konten lain dari Yunandra
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.