Ucapanmu adalah Untuk Orang Lain Yang Mendengarkannya
yunandra. Hakikat ucapan manusia terikat dengan ucapan, bukan hanya pikiran dan pandangan. Karena Ucapan kita adalah untuk orang yang mendengarkannya. Seperti sebuah ungkapan
Pikiran dan pandangan adalah untuk dirimu, sedangkan ucapanmu adalah untuk orang lain yang mendengarkannya.
Dari ungkapan di atas terdapat 2 hal yang penting yaitu
1. Pikiran dan Pandangan
Pikiran dan pandangan adalah untuk dirimun. Artinya pikiran dan padangan yang ada dalam pikiran kita hanya kita yang tahu dan orang lain tidak tahu pikiran dan pandangan kita.
Selama pandangan dan pikiran belum diucapkan dan disampaiakn, maka pikiran dan pandangan masih milik kita
2. Ucapan Manusia
Sedangkan ucapanmu adalah untuk orang lain yang mendengarkannya. Artinya pikiran dan padangan kita akan menjadi jika terucap.
Jadi hakikat ucapan manusia adalah milik orang lain.
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari ungkapan ini antara lain:
- Kontrol diri dalam berbicara: Pikiran dan pandangan bersifat pribadi, namun saat kita berbicara, ucapan itu bisa memengaruhi orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak dari apa yang kita katakan.
- Pertimbangan dalam komunikasi: Tidak semua pikiran atau pendapat perlu diucapkan. Sebelum berbicara, kita harus berpikir apakah ucapan kita bermanfaat, relevan, atau berpotensi menyinggung perasaan orang lain.
- Tanggung jawab terhadap ucapan: Saat berbicara, kita bertanggung jawab terhadap reaksi yang ditimbulkan. Oleh karena itu, berbicara harus dilakukan dengan hati-hati, karena kata-kata dapat mempengaruhi orang lain secara positif atau negatif.
- Memilih kata yang bijaksana: Ucapan kita adalah cerminan dari sikap kita terhadap orang lain. Oleh karena itu, kita harus berbicara dengan bijaksana dan penuh pertimbangan agar komunikasi yang terjadi bersifat konstruktif dan bermanfaat.