Guru MadrasahKurikulumKurikulum NasionalPendidikan Karakter

Kebiasaan Gemar Membaca dan Peran Guru

yunandra. Peran guru dalam menanamkan kebiasaan gemar membaca dijelaskan di Panduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Kemendikdasmen mengeluarkan 4 panduan setiap jenjang dalam rangka penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan.

Penguatan Pendidikan Karakter merupakan program prioritas Kemendikdasmen dalam rangka mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua.

Pendidik perlu mengajarkan kebiasaan gemar belajar kepada peserta didik melalui pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam rangka menanamkan kebiasaan gemar membaca antara lain:

1. Teladan

Guru perlu menjadi teladan yang baik dengan menunjukkan sikap gemar belajar sehingga menginspirasi peserta didik untuk meniru. Misalnya mengikuti pelatihan mandiri, membaca buku baru, atau mencoba metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan gaya belajar anak.

2. Suasana Kelas Menyenangkan

Guru perlu memastikan ruang kelas memiliki suasana yang menyenangkan, bebas tekanan, dan mendukung pembelajaran. Misalnya mencegah terjadinya perundungan (bullying) atau menerapkan disiplin positif dalam proses pembelajaran.

3. Pembelajaran Kontekstual

Guru perlu menghubungkan konsep-konsep pelajaran dengan hal-hal yang dialami sehari-hari agar peserta didik memahami manfaat belajar dalam kehidupan nyata. Misalnya, aplikasi matematika dalam penggunaan uang sehari-hari, menulis tentang pengalaman pribadi, membuat poster tentang lingkungan, atau menanam pohon.

4. Metode Beragam

Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang beragam, Misalnya melakukan diskusi kelompok, debat, permainan edukatif, seperti: kuis interaktif yang menggunakan platform digital (contoh Kahoot), atau menggunakan video, simulasi, atau aplikasi digital untuk membuat pembelajaran lebih hidup, serta mengajak peserta didik mencoba hal-hal praktis seperti eksperimen sains atau simulasi ekonomi.

5. Belajar Efektif

Guru dapat mengajarkan peserta didik cara belajar yang efektif, seperti teknik mencatat dengan membuat peta pikiran (mind map) atau berbentuk ringkasan poin-poin penting. Selain itu dapat memberikan tips mengelola waktu belajar dan memprioritaskan tugas.

6. Tugas Menantang dan Bervariasi

Guru dapat memberikan tugas yang menantang dan bervariasi dimulai dengan tugas sederhana, lalu tingkatkan kesulitannya secara perlahan agar peserta didik merasa tertantang. Kemudian berikan beberapa pilihan tugas agar peserta didik mempunyai kebebasan untuk memilih tugas dan merasa memiliki kendali atas proses belajar.

7. Peran Mentor

Guru harus berperan sebagai mentor bukan hanya pengajar, sehingga perlu menjadi seseorang yang membantu peserta didik mengatasi kesulitan, bukan hanya seseorang yang menilai hasil belajarnya saja. Selain itu, perlu menyesuaikan pendekatan pembelajarannya dengan keunikan masing-masing peserta didik, sehingga perlu mengenali minat dan potensi peserta didik.

8. Kebiasaan Menulis

Guru perlu meminta peserta didik menuliskan apa yang telah dipelajari, apa yang menarik, dan apa yang ingin diketahui lebih lanjut, serta tunjukkan bahwa usaha peserta didik berdampak pada hasil belajar.

9. Tantangan dan Kompetisi Yang Sehat

Guru dapat membuat tantangan dan kompetisi yang sehat, misalnya tan-tangan membaca, peserta didik dapat memperoleh poin atau penghargaan untuk setiap buku yang dibaca. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat baca dan rasa ingin tahu. Adakan kompetisi positif, seperti lomba matematika sederhana atau kompetisi keterampilan lain yang disukai. Berikan penghargaan untuk memotivasi peserta didik agar lebih semangat belajar.

10. Penggunaan Teknologi

Guru dapat menggunakan alat bantu visual dan teknologi untuk mem-permudah pemahaman dan menarik perhatian peserta didik, seperti poster, diagram, grafik, peta dunia, atau google earth saat belajar tentang negara atau poster siklus air untuk pelajaran sains, atau menggunakan aplikasi atau video edukatif yang mendukung materi pelajaran. Teknologi dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif, khususnya bagi peserta didik yang lebih visual atau kinestetik.

11. Motivasi

Guru perlu memotivasi peserta didik untuk bertanya, menganalisis, dan memberikan pendapat tentang topik yang dipelajari agar menumbuhkan rasa penasaran, berpikir kritis, dan kemauan untuk belajar lebih banyak.

12. Kisah Inspiratif

Guru dapat menceritakan kisah-kisah inspiratif yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan pendidikan dapat membuka kesempatan untuk memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

13. Diskusi

Guru dapat membuat sesi diskusi yang memfasilitasi peserta didik untuk berbagi pendapat, belajar dari satu sama lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi peserta didik.

14. Pelibatan Orang Tua

Guru perlu melibatkan orang tua untuk berperan aktif mendukung kebiasaan belajar peserta didik di rumah dan memberikan laporan pemantauan kepada pihak satuan pendidikan.

15. Apresiasi

Guru perlu memberikan apresiasi berupa pujian atau penghargaan saat menunjukkan kemajuan dalam belajar atau mencapai target belajar agar pe-serta didik merasa bangga dan semangat untuk terus belajar. Misalnya “Kamu sangat teliti dalam mengerjakan soal ini” atau “Ide kamu sangat kreatif dalam proyek ini.”


BacaPeran Guru dan 7 Kebiasaan

Lainnya


SumberPanduan Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat


Artikel Terbaru

Ingin Meningkatkan Kompetensi
Secara Mandiri
,

Silahkan belajar
di madrasahyunandra.com
Buka