Masjid Muhammad Ali di Benteng Sholahuddin Al Ayyubi
Masjid Muhammad Ali Pasah adalah Landmark Kairo, Ibukota Mesir. Lokasi Masjid Muhammad Ali Pasah berada di puncak Benteng Shalahuddin. Sehingga kemegahan masjid dapat terlihat dari jauh, apalagi dilihat dari arah Bandara Internasional Kairo.
Sebaliknya, jika berada di lingkungan Masjid Muhammad Ali Pasah akan terlihat semua sudut Kota Kairo, termasuk sungai Nil dan 3 Piramid di Ghiza.
Sejarah Masjid Muhammad Ali
Masjid Muhammad Ali Pasha dibangun mulai pada tahun 1830 dan selesai tahun 1848 (republikan.co.id), yaitu sekitar tujuh abad setelah berdirinya Benteng Shalahuddin yang dikenal dengan Qal’ ah Shalahuddin atau Citadel Shalahuddin.
Benteng dinamakan dengan benteng atau Qal’ ah Shalahuddin karena benteng tersebut dibangun oleh Shalahuddin Al Ayyubi. Nama aslinya adalah Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi (c. 1138 – 4 Maret 1193), seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr.
Shalahuddin dikenal karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud. (id.wikipedia.org)
Shalahuddin Al Ayyubi membangun benteng pertahanan di antara tahun 1176 dan 1183 M, beberapa tahun setelah mengalahkan Dinasti Fatimiyah. Tujuan Shalahuddin membangun Qal’ ah adalah membendung dan melindungi Mesir dari tentara Salib. Kemudian Shalahuddin membangun dinding yang mengelilingi dua pusat kota ketika itu, yaitu Kairo dan Fustat. Benteng itu hingga kini masih berdiri kokoh dan berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kairo modern.
Kemegahan Benteng Shalahuddin menambah kemegahan Masjid Ali. Masjid Ali terlihat megah dengan dinding yang dilapisi alabaster, salah satu batu jenis marmer. Sehingga masjid Ali dikenal juga Masjid Alabaster.
Pembangunan Masji Ali, dinisbahkan kepada Raja Muhammad Ali Pasah yang memerintah Mesir pada saat itu, mengadopsi gaya Ottoman dengan dua buah menara yang ramping dan runcing yang mengapit sejumlah kubah kecil dan kubah utama. Masjid Ali menyerupai Masjid Aya Sofia di Istanbul, Turki.
Masjid Ali menjadi tujuan utama para wisatawan ataupun tamu negara yang berkunjung ke kota Kairo Mesir