Bagaimana Pujian Proses Membentuk Pola Pikir Bertumbuh pada Anak
yunandracom. Carol Dweck memperkenalkan istilah pujian proses dalam buku Growth Mindset. Pujian proses menjadi salah satu cara merubah fixed mindset menjadi growth mindset.
Penelitian Carol Dweck menjadi perhatian dunia pendidikan karena memberikan motivasi kepada pendidik bahwa siswa bisa berubah jika memiliki growth mindset.
Pujian Proses
Dalam dunia pendidikan anak, pujian memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan motivasi belajar.
Banyak orang tua dan guru percaya bahwa memuji anak adalah cara terbaik untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Namun, jenis pujian yang diberikan ternyata memiliki dampak yang berbeda terhadap perkembangan pola pikir anak.
Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah pujian proses.

Pujian Pribadi vs Pujian Proses
Sering kali, pujian yang diberikan cenderung menekankan sifat atau bakat anak, seperti mengatakan
- “Kamu pintar sekali!” atau
- “Hebat, kamu memang jenius!”.
Pujian semacam ini dikenal sebagai pujian pribadi.
Meski terdengar positif, penelitian menunjukkan bahwa pujian pribadi dapat membuat anak merasa harus selalu tampil sempurna dan menghindari tantangan yang menimbulkan risiko kegagalan.
Sebaliknya, pujian proses menekankan usaha, strategi, dan ketekunan anak dalam menghadapi tugas atau tantangan.
Contohnya adalah
- “Kerja kerasmu membuat hasil ini jadi luar biasa!” atau
- “Usahamu dalam memecahkan soal itu sangat bagus, terus coba strategi ini!”
Dengan pujian proses, anak belajar menghargai usaha dan proses belajar, bukan hanya hasil akhir.
Hasil Penelitian Prof. Carol Dweck
Profesor Carol Dweck dari Stanford University, melalui penelitiannya tentang fixed mindset dan growth mindset, menemukan bahwa cara anak dipuji berpengaruh besar terhadap cara mereka menghadapi tantangan.
Anak-anak yang sering mendapat pujian pribadi cenderung mengembangkan fixed mindset, yaitu pola pikir yang percaya kemampuan itu tetap dan tidak bisa diubah. Mereka lebih mudah putus asa saat menghadapi kegagalan.
Sebaliknya, anak-anak yang mendapat pujian proses mengembangkan growth mindset atau pola pikir bertumbuh.
Mereka percaya kemampuan bisa ditingkatkan melalui usaha dan strategi yang tepat.
Dweck menekankan bahwa memuji proses mendorong anak untuk mencoba hal baru, berani gagal, dan belajar dari kesalahan.
Cara Menerapkan Pujian Proses di Rumah dan Sekolah
Untuk menerapkan pujian proses di rumah dan sekolah dengan cara berikut
1. Fokus pada usaha, bukan bakat
Alih-alih mengatakan “Kamu pintar,” cobalah katakan, “Aku melihat kamu bekerja keras untuk menyelesaikan tugas ini.”
2. Soroti strategi dan langkah-langkah yang digunakan
Misalnya, “Strategimu dalam membagi waktu belajar sangat efektif, terus pertahankan!”
3. Puji ketekunan dan kemauan mencoba hal baru
“Aku bangga kamu tidak menyerah meski soal itu sulit.”
4. Libatkan anak dalam refleksi proses
Tanyakan, “Apa yang kamu pelajari dari mencoba cara baru ini?” sehingga anak menyadari pentingnya proses.
5. Konsisten di rumah dan sekolah
Guru dan orang tua perlu selaras dalam menerapkan pujian proses agar anak mendapatkan pesan yang konsisten.
Pujian proses adalah kunci Growth Mindset
Pujian proses adalah kunci membentuk pola pikir bertumbuh pada anak. Dengan fokus pada usaha, strategi, dan ketekunan, anak akan terdorong untuk menghadapi tantangan dengan semangat belajar yang tinggi, bukan sekadar mengejar hasil sempurna.
Memuji proses bukan hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga membantu anak menjadi pribadi yang tangguh, kreatif, dan percaya diri.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara merubah fixed mindset menjadi growth mindset, baca artikel pilar kami di sini

Sumber: www.mindsetwork.com
Psikologi Pendidikan
- Keterampilan Abad 21 dan Growth Mindset
- Digital Mindset: Kunci Transformasi Digital
- Perbedaan Mindset, Skillset, dan Toolset
- Strategi Membangun Kreativitas dan Inovasi dengan Pola Pikir Bertumbuh
- Resiliensi Psikologis: Bagaimana Growth Mindset Membantu Hadapi Tantangan
- Karakter Performa vs Karakter Moral: Seimbang dengan Growth Mindset
Artikel Terbaru
- Membaca Buku: Kunci Sukses TKA di MA Pembangunan UIN Jakarta
- Kebijakan Pendidikan dan Kurikulum Nasional
- Teknologi Digital dan Media Pembelajaran: Literasi, Etika, dan Keterampilan Abad 21
- Orientasi PKKM 2025: Menggali Komitmen Perubahan di Madrasah
- Dampak TKA dan Tiga Pilar Spiritual di MAN 23 Al Azhar Asy Syarif
- Bisakah TKA Sebagai Pendorong Inovasi di MA Citra Cendekia?
| Ingin Meningkatkan Kompetensi Secara Mandiri, Silahkan belajar di madrasahyunandra.com |
| Buka |
