Teori Motivasi dalam Pendidikan
yunandra.com. Kata motivasi atau”movere” berasal dari bahasa latin yang berarti “bergerak”. Tujuan dari motivasi adalah upaya memelihara semangat kerja karyawan agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan optimal. Dalam prakteknya, terdapat 2 teori motivasi yang dapat diterapkan di dunia pendidikan.
2 Teori Motivasi dalam Pendidikan
Dalam proses pendidikan diperlukan motivasi, baik untuk guru maupun peserta didik. Untuk menumbuhkan motivasi dalam proses pembelajaran dapat mengacu kepada 2 teori motivasi, yaitu
1. Teori Motivasi Humanistik
Teori humanistik menyatakan bahwa motivasi muncul dari dalam diri individu. Artinya motivasi merupakan keinginan dasar yang mendorong individu dalam upaya memenuhi kebutuhan. Teori motivasi ini dipengaruhi oleh teori kebutuhan manusia. .
Berikut teori-teori humanistik
a. Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Ada 5 kebutuhan menurut Abraham Maslow yaitu
- Physiological needs atau kebutuhan mempertahankan hidup
- Security needs atau kebutuhan rasa aman
- Sosial needs atau kebutuhan sosial
- Self esteem atau kebutuhan penghargaan atau prestasi
- Self actualization atau kebutuhan kepastian kerja
b. Teori Kebutuhan Edward
Edward merumuskan 15 kebutuhan yang dikembangkan ke dalam instrumen kepribadian (Edwards Personal Preference Schedule) yaitu
- Achievement atau prestasi
- Deference atau hormat
- Order atau keteraturan
- Exhibition atau eksibisi
- Autonomy atau otonomi
- Affiliation atau afiliasi
- Intraception atau intrasepsi
- Succorance atau berlindung
- Dominance atau dominasi
- Abasement atau merendah
- Nurturance atau memberi bantuan
- Change atau perubahan
- Endurance atau ketekunan
- Heterosexuality atau heteroseksual
- Aggersion atau ageresi
c. Teori Kebutuhan Erg Alderfer
Alderfer menyebutkan 3 kebutuhan pokok manusia disingkat ERG, yaitu
- Existence needs atau kebutuhan keberadaan
- Relatedness needs atau kebutuhan berhubungan
- Growth needs atau kebutuhan pertumbuhan
Secara substansi hampir sama dengan Teori Maslow. Perbedaanya pada hirarki kebutuhan menurut Maslow, fleksibel menurut Alderfer. Artinya kebutuhan bisa menurun disebabkan seseorang mengalami frustasi
d. Teori Kebutuhan Herzberg
Herzberg menjelaskan model 2 faktor yang terpisah
- Higiene factor atau faktor-faktor pemelihara yaitu faktor penyebab kepuasan bukan motivator. Jika tidak ada dalam kondisi kerja akan menimbulkan rasa ketidakpuasan. Faktor pemelihara dapat berupa kehidupan pribadi, kondisi kerja, jaminan kerja, kualitas supervisi, kebijakan dan administrasi, hubungan antar pribadi.
- Satisfier factors atau faktor motivator atau pemuas adalah faktor yang keberadaannya sangat membangkitkan motivasi tetapi ketiadaannya jarang mengakibatkan rasa kecewa pada karyawan. Faktor motivasi adalah peningkatan, pengakuan, tanggungjawab, pertumbuhan dalam bekerja, prestasi, dan pekerjaan yang menantang.
e. Teori Kebutuhan McClelland
Menurut McClelland, teori kebutuhan terdiri dari 3 kebutuhan yaitu
- Kekuasaan atau Kebutuhan Berkuasa
- Afiliasi atau Kebutuhan Berafiliasi
- Prestasi atau kebutuhan berprestasi
2. Teori Behavioristik
Teori Behavioristik memandang motivasi dikontrol oleh lingkungan. Ada beberapa prinsip motivasi yang bersifat behavioristik (Prayitno, 1989) yaitu
- Observasi dan Catatlah tingkah laku
- Pilihlah bentuk penguatan yang tepat
- Haruslah bersikap konsisten
- Terapkanlah prinsip pembentukan tingkah laku
- Berikan model tingkah laku yang ingin dikerjakan
- Jadikanlah lingkungan organisasi sebagai tempat yang menyenangkan untuk bekerja.
Beberapa teori termasuk pada teori behavioristik yaitu
a. Teori Motivasi Ekspektasi
Menurut teori motivasi ekspektasi bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Teori Motivasi ekspektasi terdiri dari
- Teori Valensi-Ekspetasi Vromm
- Model Porter dan Lawyer
b. Teori Motivasi Patton
Menurut Patton, Motivator yang penting bagi para eksekutif yaitu
- Tantangan dalam pekerjaan
- Status
- Dorongan mencapai kepemimpinan
- Dorongan bersaing
- Rasa takut
- Uang