Panca Cinta dan Aplikasi RPP: Peluang Besar bagi Pokjawas Jaksel
yunandracom. Kegiatan Seninan Pokjawas Jakarta Selatan (22/09/2025) menghadirkan sesuai yang menarik. Kali ini, Panca Cinta Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan Aplikasi RPP menjadi informasi penting dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan SENINAN menjadi komitmen bersama para pengawas Jakarta Selatan. Sebagai sarana berbagi informasi dan karya di antara pengawas.
Panca Cinta dan Aplikasi RPP
Diawali dengan sambutan Prihartini, ketua Pokjawas Jakarta Selatan yang dipandu oleh pembawa acara Siti Karimah dengan dua materi dari dua narasumber, Fathurahman dan Ahmad Nasihi.

APMI: Peluang Baru Tempat Berkarya
Dalam sambutannya sebagai ketua Pokjawas Jakarta Selatan, Prihartini menyampaikan beberapa informasi penting. seperti pelaksanaan Training of Fasilitator (ToF) Kurikulum Berbasis Cinta bagi Pengawas yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbakom).
Dengan jabatan sebagai bendahara Kelompok Kerja Pengawas Nasional (Pokjawasnas) Madrasah, Beliau tahu betul kronologis ToF Kurikulum Berbasis Cinta.
Sebagai peserta ToF KBC juga, beliau menegaskan bahwa ToF KBC itu merupakan inisiatif Pokjawasnas untuk mendukung program prioritas Kementerian Agama. Tujuannya adalah mempercepat penyampaian program KBC dengan Panca Cinta nya ke madrasah.
Adapun informasi yang tidak kalah menarik adalah rencana pelaksanaan musyawarah nasional Pokjawasnas. Menurut beliau, selain Munas, akan ada launching Organisasi Profesi Pengawas Madrasah.
Untuk menyukseskan acara launching, Pokjawasnas telah menyiapkan seragam organisasi berbahan khusus yang dirancang menjadi semi jas, sebagai simbol kekompakan dan profesionalitas.
Bu Prihartini juga telah membuka pemesanan bahan seragam tersebut yang rencananya akan dipakai pada acara Musyawarah Nasional Pokjawasnas mendatang.
Kehadiran organisasi profesi tersebut menjadi berita baik bagi pengawas madrasah. Ada 2 catatan yang bisa diungkapkan di sini.
Organisasi Profesi Khusus Pengawas Madrasah
Organisasi profesi sudah menjadi tuntutan jabatan fungsional.
Sesuai dengan PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 tentang jabatan fungsional pasal 50 ayat (1) bahwa setiap jabatan fungsional harus memiliki 1 (satu) organisasi profesi.
Pada ayat (2) sangat jelas bahwa setiap Pejabat Fungsional harus menjadi anggota organisasi profesi.
Berdasarkan peraturan tersebut, Pengawas Madrasah (sekarang ini menjadi jabatan fungsional guru) wajib bergabung ke organisasi profesi.
Regulasi: PERMENPANRB No. 1 Tahun 2023 Jabatan Fungsional
Tempat Berkarya Para Pengawas Madrasah
Pada tahun 2020, Kemenag telah mengeluarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 7 tentang Organisasi Profesi.
PMA tersebut terbit untuk meningkatkan layanan dan profesionalitas jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Agama.
Hadirnya organisasi profesi khusus pengawas madrasah memberi kesempatan bagi para pengawas madrasah untuk berkarya dan berbagi secara profesional
Saat ini tercatat ada tiga organisasi profesi khusus pengawas, yaitu:
- APSI: Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia di Kemendikdasmen
- KPBN: Komunitas Pengawas Belajar Nusantara di Kemendikdasmen
- APPAKSI: Asosiasi Pengawas Pendidikan Agama dan Keagamaan Seluruh Indonesia di Kemenag
Kehadiran ketiga organisasi ini mirip dengan organisasi profesi guru yang sudah lebih dulu populer, seperti PGRI, IGI, Pergunu, PGMI, dan PGM Indonesia.
Dengan adanya pilihan tersebut, pengawas madrasah dapat memilih wadah yang paling sesuai untuk mengembangkan diri sekaligus memperkuat peran mereka dalam memajukan pendidikan.
Regulasi: PMA No. 7 Tahun 2020 Pembentukan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional
Aplikasi RPP: Karya Pengawas Muda
Pada sesi pertama, H. Fathurahman menyampaikan hasil karyanya berupa aplikasi rencana pembelajaran berbasis digital.
Walaupun diangkat menjadi Pengawas Madrasah tahun 2021, dengan keahlian di bidang teknologi digital, beliau banyak menghasilkan karya teknologi digital yang memberikan dampak kepada madrasah.
Dengan semangat berbagi, Beliau menjelaskan cara menggunakan aplikasi tersebut kepada para Pengawas madrasah Jakarta Selatan agar mereka mampu menggunakan aplikasi RPP digital secara maksimal.
Kehadiran aplikasi RPP online karya Fathurahman, memberikan 2 pelajaran penting
1. Tertib Administrasi dan Jaga Kualitas
Aplikasi RPP digital memudahkan para guru untuk tertib administrasi dengan mudah dan cepat. Sehingga para guru bisa konsentrasi dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Karya Pengawas Madrasah Berdampak
Aplikasi RPP digital ini merupakan karya pengawas yang akan memberikan dampak positif bagi madrasah.
Artinya aktivitas dan karya Pengawas Madrasah harus berorientasi kepada peningkatan kualitas pendidikan madrasah.
Secara tidak langsung, Kegiatan Seninan menjadi madrasah nya para pengawas Jakarta Selatan. Dimana para Pengawas akan belajar dari pengawas yang lain dan mendapatkan bekal untuk mendampingi madrasah dengan maksimal.
Baca: Pokjawas Jaksel: Madrasah Para Pengawas
Keberhasilan Kurikulum Berbasis Cinta tidak diukur dengan angka, tapi diukur dengan mata hati dan rasa.
Petualangan Panca Cinta KBC
Narasumber kedua adalah Ahmad Nasihi dengan materi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dengan Panca Cinta nya.
Keterlibatan beliau menjadi peserta ToF Kurikulum Berbasis Cinta (ToF) sangat cocok. Selain Doktor Pendidikan Agama Islam, beliau penulis antologi puisi “Sulaman Rindu“. Buku tersebut telah terbit menjadi terapi puisi atau psychopoetry. Puisi-puisinya ini juga mengandung unsur-unsur sufisme yang dapat membantu dalam proses penyembuhan jiwa
Dengan background penulis puisi sufisme, beliau menyampaikan materi penuh dengan kalimat-kalimat puitis.
Dengan waktu yang terbatas, Beliau hanya menyampaikan cinta Allah dan Rasulnya, dan Cinta Ilmu.
Paparan KBC dari Sang Petualang Panca Cinta terdapat 2 pelajaran
1. Inti Pendidikan Islam
Panca cinta sangar terkait dengan inti Pendidikan Islam yaitu menjadi Insan Kamil. Dimana orientasi hidupnya untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Maka tujuan utama pendidikan Islam adalah mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang seluruh hidupnya untuk mendapatkan ridho Allah.
Hal ini memperkuat ucapan Menteri Agama, Prof. Nazaruddin Umar, bahwa keberhasilan lembaga pendidikan Islam bukan mendapatkan berbagai penghargaan tapi seberapa dekat peserta didik dekat dengan agamanya.
Hadirnya Panca Cinta dengan sumber cinta (Cinta Allah dan Rasulnya) menghasilkan tanda cinta (Cinta Ilmu dan Cinta lingkungan) terwujud dalam tali cinta (Cinta Diri dan Sesama manusia, dan Cinta Tanah Air)
Regulasi: Panduan KBC dengan Panca Cinta, 2025
2. Implementasi Kompetensi Kepribadian dan Sosial
Selama ini, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan (GTK) lebih kepada Kompetensi profesional. Sedangkan Kompetensi Kepribadian dan Sosial belum tersentuh.
Kehadiran Kurikulum Berbasis Cinta memberikan secercah harapan bahwa Kementerian Agama hadir untuk meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial.
Kompetensi profesional sangat mudah alar ukurnya. Sedangkan Kompetensi Kepribadian dan sosial perlu berpikir keras menentukannya.
Maka sangat tepat, keberhasilan Kurikulum Berbasis Cinta tidak diukur dengan angka, tapi diukur dengan mata dan rasa.
Karena itu, pantas sekali Panca Cinta KBC fokus pada pembentukan budaya madrasah. Membangun budaya tidak cepat dan tidak mudah, perlu proses panjang dan istiqamah.
Menurut Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, ada tiga tahap membangun budaya atau peradaban.
- Melakukan kegiatan Pembiasaan.
- Setelah itu menjadi sebuah kebiasaan dalam wujud Karakter.
- Dari karakter akan menjadi peradaban atau budaya.
Baca: Tahapan Pembiasaan Membentuk Karakter Menurut Mendikdasmen
Mewujudkan Tagline Fokus Lokal Dampak Nasional
Pokjawas Madrasah Jakarta Selatan memiliki tagline “Fokus Lokal Dampak Nasional“.
Tagline ini menjadi motivasi Pokjawas Jakarta Selatan untuk mulai melakukan kegiatan yang berdampak langsung kepada madrasah yang ada di Jakarta Selatan. Harapannya kegiatan tersebut memberikan inspirasi bagi daerah lain.
Setelah penyampaian dua materi, baik Panca Cinta KBC dan Aplikasi RPP Digital, Para Pengawas Madrasah Jakarta Selatan membahas rencana tindak lanjut.
Tentunya dengan semangat “Fokus Lokal Dampak Nasional“, RTL Panca Cinta KBC dan Aplikasi bisa bermanfaat bagi madrasah di Jakarta Selatan dan menginspirasi bagi madrasah di luar Jakarta Selatan.

Artikel Terkait
- 5 Area Penting yang Membedakan Fixed Mindset dan Growth Mindset
- Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset: Apa Bedanya?
- Pola Pikir Adalah Segalanya: Mengapa Mindset Lebih Penting dari Skillset?
- Mindset, Skillset, dan Toolset: Strategi Madrasah di Era Digital
- Memahami Karakteristik 3 Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam
- Shalat Dhuhur di Madrasah Aliyah Pembangunan: Efektif Jam Istirahat atau Jam Pelajaran?
Lainya
Artikel Terbaru
- 5 Area Penting yang Membedakan Fixed Mindset dan Growth Mindset
- Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset: Apa Bedanya?
- Pola Pikir Adalah Segalanya: Mengapa Mindset Lebih Penting dari Skillset?
- Mindset, Skillset, dan Toolset: Strategi Madrasah di Era Digital
- Memahami Karakteristik 3 Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam
- Shalat Dhuhur di Madrasah Aliyah Pembangunan: Efektif Jam Istirahat atau Jam Pelajaran?
Ingin Meningkatkan Kompetensi Secara Mandiri, Silahkan belajar di madrasahyunandra.com |
Buka |