PembinaanPengawas MI

Ujian Nasional dan Ciri Khas Madrasah

Yunandra. Ujian Nasional (UN) dan Ciri Khas Madrasah perlu perhatian khusus agar kedua hal tersebut bisa berjalan seimbang.

Pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SD/MI berjalan lancar. Hal ini dibuktikan dengan hasil monitoring pelaksanaan ujian nasional di Madrasah-madrasah Ibtidaiyah binaan di kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.

Tiga hari monitoring pelaksanaan ujian nasional, Nampak keseriusan para panitia pelaksanaan tapi santai. Disela-sela kunjungan, terjadi dialog yang cukup menarik dengan kepala madrasah dan guru, dan terlihat optimism dari para kepala madrasah dan guru bahwa peserta didiknya akan meraih kesuksesan dalam ujian nasional tahun ini.

Pada kesempatan dialog tersebut, disampakain tentang pentingnya ujian nasional bagi peserta didik dan madrasah. Karena akan melatihan kejujuran dan meningkatkan prestasi.

Selain itu, diharapkan semua madrasah ibtidaiyah tidak terlalu mencurahkan perhatiannya hanya pada ujian nasional saja, tapi perlu membagi kepada hal-hal yang lainnya yang lebih penting.

Ada beberapa hal yang disampaikan kepada para kepala madrasah dan guru-guru madrasah yaitu tentang ciri khas madrasah, keunggulan madrasah, unggulan khusus madrasah.

Ciri khas madrasah artinya jika ada ciri tersebut dinamakan  madrasah. Sebaliknya jika tidak ada ciri tersebut maka bukan madrasah, tapi dinamakan sekolah.

Ciri khas madrasah adalah Akhlak yang mulya, Al Qur’an dan Bahasa Arab. Maka Semua madrasah perlu memperhatikan, mengembangkan, dan mewujudkannya di lingkungan madrasah.

Adapun keunggulan madrasah adalah di bidang sains dan teknologi, lebih tepatnya hasil Ujian Nasional. Madrasah perlu mempersiapkan peserta didik agar mampu mengikuti ujian nasional dengan baik dan hasilnya sebanding dengan sekolah-sekolah Islam terpadu.

Karena sekolah adalah kebalikan dari Madrasah. Bahwa ciri khas sekolah Islam adalah sains dan teknologinya, sedangkan bahasa Arab dan al Quran sebagai unggulannya.

Madrasah perlu memposisikan pada tempat yang semestinya. Jangan terlena dengan perhatiannya terhadap ujian nasional, dengan melupakan pembelajaran akhlak, al quran, dan bahasa arab.

Selanjutnya, ketiga adalah unggulan khusus madrasah. Dimana setiap madrasah harus memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi jadi diri madrasah yang membedakan dengan madrasah lain.

Seperti Madrasah Ibtidaiyah Al Hurriyah Tarogong, memiliki tim Drum Band yang masuk 10 besar kejuaran daerah DKI Jakarta. Madrasah Al Ihsan Cipete selatan yang menyelenggarakan Pembelajaran Bahasa Mandarin, dan madrasah lainnya.

Maka perlu merencanakan progam pengembangan bahasa arab dan Al Quran melalui pertemuan rutin guru-guru bahasa Arab dan Al Quran.

Ada beberapa pembahasan yang perlu dipersiapkan:

  1. Kurikulum Bahasa Arab dan Tahfidz al Qur’an pada semua tingkat. Hal ini berkenaan dengan tujuan, materi, metode dan strategi pembelajaran dan evaluasinya
  2. Peningkatan Profesionalisme Guru Bahasa Arab dan Al Qur’an. Tujuannya untuk menyusun progam peningkatan profesionalisme guru baik penguasaan materi maupun metode pengajaran
  3. Event besar sebagai evaluasi program dan ketercapaian target, misalnya, tahun depan KKMI Cilandak mengadakan wisuda juz amma yang diikuti oleh semua Madrasah se Cilandak. Kegiatan tersebut memerlukan perencanaan yang matang baik peserta wisuda, panitia wisuda maupun anggarannya.

Ketiga hal diatas sebagai ide awal yang perlu dikaji dan diteliti sehingga bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi madrasah.

Semoga madrasah tetap  menjaga ciri khasnya sesuai tujuan awal pendirian madrasah oleh para kyai dan ulama. Amin



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca