Menghadapi Tantangan KSP 2025: Peran Pengawas Madrasah yang Kritis
yunandracom. Pengawas Madrasah dan KSP 2025 menjadi bahasan penting. Kurikulum Satuan Pendidikan atau KSP mengacu kepada Panduan terbaru dengan judul Panduan Pengembangan KSP Edisi Revisi 2025.
Revisi yang mengakomodir kebijakan Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning.
Pengawas madrasah memiliki peran strategis dalam implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) 2025. Lalu apa peran pengawas madrasah dan apa tantangan dalam melaksanakan peran tersebut?

Perang Pengawas Madrasah dalam Menyusun KSP 2025
Pengawas madrasah bukan hanya pengawas administratif, tetapi juga fasilitator perubahan yang menggerakkan madrasah untuk terus berkembang.
Namun, dalam praktiknya, banyak tantangan yang dihadapi, terutama pada tiga peran utama: fasilitator refleksi, pendorong pencarian data karakteristik madrasah, dan pendamping jejaring madrasah.
Ketiga peran tersebut berdasarkan Panduan pengembangan KSP 2025 menjelaskan peran pengawas sekolah, madrasah dan Penilik.
1. Pengawas Madrasah Sebagai Fasilitator Refleksi
Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan melakukan refleksi, mengidentifikasi akar masalah, dan membuat prioritas.
Peran Pengawas sekolah atau penilik termasuk madrasah memfasilitasi satuan pendidikan melakukan analisis karakteristik di lingkungan sekolah.
Menjadi fasilitator refleksi bukan hal mudah. Banyak guru dan kepala madrasah belum terbiasa melakukan analisis mutu secara mendalam.
Budaya refleksi masih sering dipandang sebagai evaluasi yang menghakimi, bukan proses pembelajaran bersama.
Selain itu, keterbatasan waktu dan metode fasilitasi yang belum optimal membuat proses refleksi kurang maksimal.
2. Membantu Mencari Data
Pengawas sekolah atau penilik membantu atau mendorong sekolah untuk mencari data atau informasi menyeluruh untuk analisis karakteristik daerah (potensi dan tantangan daerah dan sekolah), termasuk melibatkan komite satuan pendidikan.
Data yang madrasah dapat gunakan adalah hasil ANBK yang menjadi rapor Pendidikan.
Cara memanfaatkan rapor Pendidikan Dapat membuka link ini.
Panduan KSP 2025 menuntut penyusunan kurikulum berbasis data karakteristik madrasah.
Sayangnya, banyak madrasah belum memiliki sistem pengumpulan dan pengolahan data yang baik.
Minimnya pemahaman tentang pentingnya data, keterbatasan teknologi, dan kurangnya SDM yang terampil membuat proses ini berjalan lambat.
Akibatnya, KSP yang dihasilkan sering belum mencerminkan kebutuhan nyata peserta didik dan lingkungan madrasah.
3. Membantu Berjejaring
Pengawas sekolah atau penilik Pengawas sekolah atau penilik membantu satuan pendidikan untuk berjejaring memperkaya pembelajaran untuk intrakurikuler dan kokurikuler.
Peran pengawas sebagai penghubung jejaring madrasah sering menghadapi hambatan. Tidak semua madrasah siap berkolaborasi karena faktor kompetisi, kurangnya komunikasi, atau ketiadaan platform yang memfasilitasi kerja sama.
Padahal, jejaring ini penting untuk saling berbagi praktik baik, mengakses sumber daya, dan memperkuat kualitas pembelajaran.
Menuju Penguatan Peran Pengawas Madrasah
Menghadapi tantangan ini, pengawas madrasah perlu meningkatkan kompetensi sebagai fasilitator, analis data, dan pembangun jejaring.
Dukungan kebijakan dan teknologi dari Kementerian Agama juga menjadi faktor kunci agar pengawas lebih efektif mendampingi madrasah.KSP 2025 adalah peluang untuk melahirkan madrasah yang lebih adaptif, inklusif, dan berdaya saing.
Namun, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi semua pihak, termasuk guru, kepala madrasah, dan pemangku kebijakan.
Peran pengawas madrasah tidak bisa diremehkan. Dengan penguatan kapasitas dan dukungan yang memadai, tantangan-tantangan yang ada dapat diubah menjadi peluang.
Saatnya menjadikan pengawas madrasah sebagai motor penggerak transformasi pendidikan menuju KSP 2025 yang berkualitas.
Contoh Format Pendukung Penyusunan KSP 2025
Sumber: Panduan Pengembangan KSP 2025
Artikel Terkait
- Pokjawas Jaksel: Madrasah Para Pengawas
- Menghadapi Tantangan KSP 2025: Peran Pengawas Madrasah yang Kritis
- Optimalisasi MAGIS dan 4C untuk Pengawas Madrasah
- 4C dalam Siklus Pendampingan Pengawas yang Memberdayakan
- Pengawas Sebagai Mitra Strategis Madrasah
- Cara Mengajukan Penilaian Angka Kredit (PAK) di eKinerja
Artikel Terbaru
- 5 Area Penting yang Membedakan Fixed Mindset dan Growth Mindset
- Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset: Apa Bedanya?
- Pola Pikir Adalah Segalanya: Mengapa Mindset Lebih Penting dari Skillset?
- Mindset, Skillset, dan Toolset: Strategi Madrasah di Era Digital
- Memahami Karakteristik 3 Pengalaman Belajar pada Pembelajaran Mendalam
- Shalat Dhuhur di Madrasah Aliyah Pembangunan: Efektif Jam Istirahat atau Jam Pelajaran?
Ingin Meningkatkan Kompetensi Secara Mandiri, Silahkan belajar di madrasahyunandra.com |
Buka |