4 Pilar Flipped Learning, Metode Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19
Yunandra. Proses pembelajaran terbalik atau flipped learning atau flipped classroom membutuhkan pilar yang dapat memaksimalkan proses tersebut.
Metode Flipped Learning atau Flipped Classroom merupakan metode baru yang cocok di masa Pandemi Covid-19.
Pembelajaran Jarak jauh atau Pembelajaran Online menjadi sebuah kebutuhan. Ketika Sekolah dan madrasah tidak bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Sederhananya, Flipped classroom adalah model pembelajaran yang siswa mempelajari materi lebih dahulu di rumah sebelum pertemuan di kelas. Siswa mempelajari materi sesuai dengan tugas yang guru berikan
Metode ini juga digunakan oleh guru ketika ada siswa yang tidak hadir di kelas karena sesuatu hal. Guru bisa membuat video apa yang diajarkannya dan diberikan kepada yang tidak masuk kelas tersebut.
Baca: Konsep Metode Flipped Classroom pada Pembelajaran Jarak Jauh
4 Pilar Flipped Learning
Pembelajaran terbalik atau Flipped Learning memiliki 4 Pilar, yaitu:
- Flexible environment,
- Learning culture,
- Intentional content, dan
- Professional educatorÂ
Berikut penjelasan setiap pilar dan implementasinya di lingkungan pendidikan madrasah.
1. Fleksibilitas Environment
Pilar pertama mengacu pada fleksibilitas dalam hal waktu dan tempat pembelajaran maupun gaya belajar yang dapat dipilih siswa.
a. Fleksibel Waktu dan Tempat
Ketika melakukan aktivitas mengenal dan mengkonstruksi pengetahuan, siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri. Sesuai tempat dan waktu yang paling disenangi serta gaya dan kecepatan belajarnya. (Lihat: Tipe Anak Terhadap Media Pembelajaran)
Guru juga bersikap fleksibel dalam hal pemenuhan tenggat waktu oleh siswa. Waktu yang masih berada dalam periode yang telah di tentukan.
b. Fleksibel Gaya Belajar
Aktivitas pembelajaran tatap muka perlu sesuai dengan preferensi siswa. Jika para siswa lebih menyukai debat daripada diskusi ketika belajar di sesi tatap muka, maka pembelajaran sebaiknya melalui debat.
Jika siswa lebih suka membuat film pendek daripada menulis makalah sebagai tugas akhir, maka guru juga perlu memfasilitasi, dengan catatan fleksibilitas yang cocok harus relevan dengan konten dan tujuan pembelajaran.
2. Learning Culture
Pilar kedua flipped learning adalah budaya pembelajaran. Budaya yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) yaitu mengembangkan otonomi siswa menuju independensi dalam pembelajaran.Â
a. Perubahan Teacher Center ke Student Center
Jika dalam kelas tradisional guru merupakan sumber informasi utama, sedangkan siswa berperan seperti busa yang menyerap informasi atau ‘penonton’ yang menyimak ceramah atau presentasi guru.
Pada flipped classroom siswa berperan sebagai ‘kreator’ yang mengkonstruksi pengetahuan atau aktor yang terlibat dalam pertunjukan dan sekaligus menjadi evaluator pembelajaran masing-masing.
b. Pembelajaran Aktif
Strategi menguasai pengetahuan/ keterampilan dengan baik, siswa harus melakukan 4 hal, yaitu
- mempertanyakan informasi yang diperoleh,
- mengaitkan pengetahuan/keterampilan baru dengan pengalaman dan realita,
- melihat pengetahuan/ keterampilan itu dari berbagai sudut pandang orang lain (teman sekelas, guru, dll.), dan
- menerapkan pengetahuan/keterampilan baru dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, pembelajaran yang efektif memampukan setiap siswa menjadikan pengetahuan/ keterampilan yang dipelajari menjadi bagian dari dirinya sendiri, dan ini bisa dicapai hanya jika pembelajaran benar-benar student-centered..
Metode Pembelajaran
- 5 Alasan Guru Perlu Menerapkan Metode Flipped Classroom
- AIM dan TPR: 2 Metode Terbaik dalam Pembelajaran Bahasa Arab
- 4 Pilar Flipped Learning, Metode Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19
- Manfaat Model Flipped Classroom dalam Pembelajaran Era Digital
3. Intentional Content
Pilar ketiga adalah intentional content. Yaitu konten pembelajaran yang terprogram dengan baik oleh guru sehingga semua aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan tujuan dan melibatkan serta sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir.
Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai pengetahuan/keterampilan tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir.
Agar pengintegrasian tersebut efektif, guru perlu memastikan bahwa waktu pembelajaran yang tersedia benar-benar optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun pelaksanaannya menggunakan metode dan strategi yang semenarik mungkin bagi para siswa.
4. Professional Educator
Pilar Flipped Learning keempat menekankan bahwa guru yang menjalankan flipped classroom harus benar-benar professional.
Tuntutan flipped classroom terhadap profesionalisme guru jauh lebih tinggi daripada tuntutan kelas tradisional.Â
Ciri guru profesional dalam metode flipped learning adalah
a. Komitmen Memonitor, Membimbing dan Memberikan Feedback
Dalam flipped classroom, guru tidak hanya menguasai bidang studi tertentu dan kompeten membangun blended learning yang efektif untuk bidang studi itu tetapi juga harus berkomitmen untuk terus memonitor, membimbing dan memberi umpan balik ketika peserta didik membutuhkannya.
b. Komunikasi Berkelanjutan
Jika guru yang menyelenggarakan pembelajaran tradisional tidak lagi berkomunikasi dengan siswa setelah tatap muka selesai, guru yang menyelenggarakan Flipped classroom tetap terhubung dan membimbing siswa secara berkelanjutan melalui komunikasi daring.
c. Sikap Reflektif dan Terbuka
Selain itu, guru yang menjalankan flipped classroom juga harus menjadi praktisi yang reflektif, terbuka pada kritik yang konstruktif, dan bisa menerima serta memanfaatkan berbagai dinamika yang timbul untuk menyempurnakan untuk terus memperbaiki pengajarannya.
Metode Pendidikan
- 5 Alasan Guru Perlu Menerapkan Metode Flipped Classroom
- AIM dan TPR: 2 Metode Terbaik dalam Pembelajaran Bahasa Arab
- 4 Pilar Flipped Learning, Metode Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19
- Manfaat Model Flipped Classroom dalam Pembelajaran Era Digital
- Model Backward Design, Strategi Menyusun RPP
- Model Problem Based Learning pada Kurikulum 2013
Artikel Terbaru
- 5 Alasan Guru Perlu Menerapkan Metode Flipped Classroom
- 3 Pilar Partisipasi Semesta, Strategi Kebijakan Kemendikdasmen
- 5 Program Penguatan Pendidikan Karakter Kemendikdasme
- Apa Maksud Pendidikan Untuk Semua menurut Mendikdasmen
- Strategi dan Area Inovasi Program Madrasah pada PKKM 2024
- 4 Materi Ujian Masuk PTKIN 2025