MetodePendidikan

Manfaat Model Flipped Classroom dalam Pembelajaran Era Digital

Yunandra. Model flipped classroom membawa dampak yang terasa bagi pendidik maupun peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat beberapa manfaat yang ditawarkan oleh metode Flipped Classroom ini. 

Baca: Konsep Metode Flipped Classroom pada Pembelajaran Jarak Jauh

3 Manfaat Model Flipped Classroom

Berikut adalah beberapa manfaat dari metode ini:

1. Perubahan Peran

Merubah peran guru dan peserta didik Salah satu manfaat utama dari metode flipped classroom adalah memberi peserta didik lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.

Di luar kelas, peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan mereka sendiri untuk dapat menyerap ilmu. Mereka dapat mengatur waktu ataupun tempat yang paling nyaman untuk mereka belajar. Mereka juga dapat mengulang apabila ada materi yang masih mereka belum pahami.

Oleh sebab itu pembelajaran menjadi lebih berpusat pada peserta didik (students-centered learning).

Selain itu, flipped classroom memungkinkan pendidik untuk mendedikasikan lebih banyak waktu di kelas untuk kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif atau proyek yang sifatnya lebih menekankan pada praktik.

2. Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Peserta Didik

Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik

Dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk praktik di kelas kegiatan proyek, guru memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengamati siswa mereka dalam memahami suatu materi, serta dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka.

Pada kelas tradisional, fokus guru akan berpusat pada peserta didik yang aktif dan selalu merespon pertanyaan pengajar. Sedangkan, mereka yang pasif dan kurang memahami materi akan sulit mengejar ketertinggalan.

Pada metode flipped classroom, guru akan lebih fokus pada peserta didik yang mengalami kesulitan sedangkan peserta didik yang dapat menerapkan materi dengan baik diminta untuk bekerja secara mandiri atau membantu temannya yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi atau disebut juga sebagai peer-tutoring.

Hal ini dapat memastikan pelajaran dipersonalisasi dan tugas dibedakan untuk setiap peserta didik.

3. Kemandirian Peserta didik

Peserta didik memiliki kepercayaan diri dan keterlibatan dalam pembelajaran lebih tinggi

Peserta didik lebih banyak mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan belajar individual yang lebih efektif.

Ketika menghadapi suatu masalah dalam proses belajar, mereka harus mencari solusi dan menyelesaikan masalah tersebut secara independen.

Kemandirian ini dapat menyebabkan peningkatan kepercayaan diri di kelas yang dapat berdampak positif pada tingkat keterlibatan peserta didik yang lebih tinggi (higher level of engagement).


Sumber: Bergmann, J & Sams A (2012) Flip your classroom: talk to every student in every class every day. International Society for Technology in Education


Metode Pembelajaran