Panca Cinta di Pokjawas Jaksel: Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
yunandracom. Rangkaian kegiatan pengawas di Kantor Pokjawas Jaksel hari Rabu (1/10/2025) tampak sebagai upaya nyata memupuk nilai-nilai Panca Cinta.
Semula pada Rabu, 1 Oktober 2025, para pengawas hanya merencanakan acara Maulid Nabi yang dijadwalkan pukul 10.00.
Namun, dengan adanya undangan Upacara Kesaktian Pancasila di Kantor Kemenag Jakarta Selatan, mereka hadir lebih awal sehingga suasana kantor terasa lebih hidup sejak pagi.
Perubahan ini justru membawa dampak positif karena semua aktivitas sederhana para pengawas di Kantor Pokjawas Jaksel mencerminkan penerapan Panca Cinta yang penuh makna.
Coretan ini coba merekam pengalaman tersebut agar dapat menjadi inspirasi bagi semua.

Implementasi Panca Cinta di Pokjawas Jaksel
Pada hari Rabu (1/10/2025), 4 kegiatan pengawas Jakarta Selatan di Kantor Kemenag dan Pokjawas menggambarkan penerapan Panca Cinta, mulai dari cinta Allah SWT, cinta ilmu, hingga cinta tanah air.
Berikut adalah 4 kegiatan pengawas yang dilakukan pada hari tersebut:
1. Upacara yang Menyuburkan Cinta Tanah Air
Upacara Hari Kesaktian Pancasila digelar di halaman Kantor Kemenag Kota Jakarta Selatan.
Para pengawas bergabung dengan pejabat fungsional lainnya, membentuk barisan upacara yang khidmat, dengan Kasubag TU Kantor Kemenag, Syamsudin, sebagai inspektur upacara.
Dalam kesempatan itu, inspektur upacara membacakan ikrar Hari Kesaktian Pancasila atas nama bangsa Indonesia, Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Inti ikrar tersebut menegaskan tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi negara, sekaligus menjaga persatuan, keadilan, dan keutuhan NKRI di tengah berbagai tantangan.
Kegiatan ini menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali nilai cinta tanah air sebagai tali cinta dari Panca Cinta.
2. Diskusi Pengawas: Cinta Ilmu yang Hidup
Setelah upacara, para pengawas kembali ke kantor Pokjawas Jakarta Selatan.
Sambil menunggu acara maulid, mereka mengadakan diskusi ringan untuk menindaklanjuti rencana kolaborasi antara Seksi Penmad, Pokjawas, dan KKM.
Diskusi kali ini fokus pada perencanaan pelatihan guru. Dengan metode curah pendapat, setiap pengawas menuliskan gagasan terkait dua pertanyaan penting:
- bentuk pelatihan seperti apa yang dapat memberikan dampak besar bagi guru, dan
- tahapan apa yang diperlukan agar pelatihan tersebut berhasil.
Setelah semua gagasan terkumpul, dua pengawas kemudian mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori.
Hasilnya menjadi acuan untuk merancang inovasi pelatihan guru yang berdampak dengan akronim khas Jakarta Selatan sebagai identitasnya.
Lebih dari sekadar brainstorming, forum ilmiah ini menjadi bukti nyata cinta ilmu dan pengetahuan.
Setiap ide yang tertulis dan setiap diskusi yang terjadi mencerminkan semangat Cinta Ilmu yang hidup di hati sebagai tanda cinta dari Panca Cinta.
Baca juga: ARKA: Tahapan Pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
3. Spirit Maulid: Cinta Allah dan Rasul
Setelah diskusi ringan, ruang Pokjawas Jakarta Selatan berubah menjadi khidmat. Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dimulai dan dipimpin oleh Tuti Ani, Pengawas MI.
Lantunan shalawat dan kisah keteladanan Rasulullah SAW mengingatkan akan akhlak mulia beliau.
Kegiatan ini menjadi momen untuk menanamkan rasa cinta dan keteladanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Watoni, Pengawas PAI, dan Fakhruddin, Pengawas MI, sebagai wujud harapan agar cinta Allah dan Rasul senantiasa tumbuh dalam hati.
Firman Allah SWT:
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)
Melalui peringatan maulid ini, nampak kegiatan keagamaan dapat menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasul sebagai sumber cinta dari Panca Cinta.
4. Makan Bersama: Cinta Diri dan Sesama
Kegiatan makan bersama telah menjadi tradisi yang hangat di kalangan para pengawas Jakarta Selatan.
Berbeda dengan kegiatan Seninan (lihat acara seninan ) atau Rakor Bulanan (lihat kegiatan Rakor ), acara makan bersama bersifat insidental.
Kadang dilaksanakan bertepatan dengan PHBI dan PHBN, kadang juga spontan tanpa momen tertentu.
Uniknya, setiap pengawas membawa makanan dari rumah masing-masing. Melalui pendataan sederhana di grup WhatsApp sehari sebelumnya, setiap pengawas bisa melihat jenis makanan yang sudah dibawa oleh yang lain dan mana yang belum ada.
Dengan demikian, mereka bisa memilih sendiri makanan apa yang ingin dibawa sesuai kemampuan masing-masing. Hasilnya, meja makan pun penuh dengan hidangan yang beranekaragam.
Pada acara maulid kali ini, tradisi itu kembali terlihat dengan berbagai makanan yang menghiasi meja-meja. Makanan utama sampai makanan cemilan tersedia.
Melalui kegiatan sederhana ini, kebersamaan dan keakraban antar pengawas tumbuh subur.
Momen makan bersama bahkan menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan pengawas purna tugas, mempererat silaturahmi dan rasa persaudaraan.
Hal ini menunjukkan bahwa cinta sesama tidak selalu membutuhkan momen besar, dari kegiatan sederhana seperti berbagi makanan, rasa cinta dan persaudaraan bisa terjalin.
Makan bersama di kantor Pokjawas Jakarta Selatan menjadi wujud nyata dari “cinta sesama” sebagai tali cinta dalam Panca Cinta.
Panca Cinta Aktivitas Hidup
Aktivitas Rabu di kantor Pokjawas Jaksel membuktikan bahwa Panca Cinta bukan sekadar jargon. Ia hadir nyata dalam aktivitas keseharian, dari kebangsaan, keilmuan, keagamaan hingga kebersamaan. Semua berpadu indah, selaras dengan semangat Kurikulum Berbasis Cinta.
Panca Cinta di Pokjawas Jaksel menguatkan bahwa Pokjawas adalah Madrasah para pengawas. Sebagai proses pendidikan yang sederhana, membumi, tapi penuh makna. (lihat pokjawas madrasah pengawas )
Dari Pokjawas bisa belajar bahwa cinta tidak hanya bisa diajarkan, tetapi juga dipraktikkan, mulai dari langkah kecil, dari lingkungan terdekat. Sesuai dengan slogan Pokjawas Jaksel “Fokus Lokal Dampak Nasional.”
Sumber: SK Dirjen Pendis No. 6077 Tahun 2025, Panduan Kurikulum Berbasis Cinta

Pokjawas
- Panca Cinta di Pokjawas Jaksel: Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
- Kolaborasi Pokjawas Jaksel: Strategi Peningkatan Kompetensi Digital Guru Madrasah
- Pramuka di Madrasah Jadi Sorotan dalam Rakor Pokjawas Jakarta Selatan
- Panca Cinta dan Aplikasi RPP: Peluang Besar bagi Pokjawas Jaksel
- Pokjawas Madrasah DKI: Memberdayakan Pengawas, Meningkatkan Kualitas Madrasah
- Seninan Cerdas: Susun Kurikulum Madrasah Berbasis AI
Artikel Terbaru
- Kesalahan yang Produktif: Belajar dari Gagal untuk Meraih Sukses
- The Power of Yet: Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesempatan
- Panca Cinta di Pokjawas Jaksel: Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
- Bagaimana Pujian Proses Membentuk Pola Pikir Bertumbuh pada Anak
- Solusi Data Meta Hilang di WordPress: Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Suara PPT vs Suara PPB: Ubah Pikiran Negatif Jadi Positif