Profil Siswa Abad 21
Profil siswa abad 21 adalah profil siswa yang memiliki 12 keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi era informasi. Keahlian tersebut terdiri dari 12. Siswa dipersiapkan menghadapi segala tantangan dengan memiliki kecerdasan Pejuang (lihat buku Adversity Quetion)
Di aeseducation.com atau Applied Education System, Bri Stauffer menulis sebuah artikel di tentang 12 keahlian yang dibutuhkan oleh peserta didik agar berhasil dalam karier di zaman informasi.
Bri membagi 12 keterampilan tersebut menjadi 3 kategori yaitu
- Learning Skills
Learning Skills atau keterampilan belajar mengajarkan peserta didik tentang proses mental yang diperlukan untuk beradaptasi dan meningkatkan di dunia kerja. Learning Skills terdiri 4 keterampilan yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. atau dikenal dengan Keterampilan 4C. - Literacy Skills
Literacy Skills atau Keahlian Literasi berfokus pada bagaimana peserta didik dapat membedakan fakta, alur informasi, dan teknologi, bagaimana menentukan sumber yang dapat dipercaya dan informasi faktual agar terpisah dari informasi yang salah di dunia Internet. Literacy Skills terdiri dari 3 keterampilan yaitu Information, Media, dan Teknologi. Disingkat dengan Keterampilan IMT - Life Skill’s
Life Skill’s atau Kecakapan hidup yaitu kecapakan yang diwujudkan dalam kualitas pribadi dan profesional yang ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Life Skills terdiri dari 5 keterampilan yaitu Flexibility, Leadership, Initiative, Productivity dan Social skills’ Dikenal dengan Keterampilan FLIPS.
Berikut 12 kecakapan atau keterampilan yang dibutuhkan oleh Peserta Didik. Ke 12 tersebut menjadi profil siswa abad 21
1. Critical thinking
Learning Skills yang pertama adalah Berpikir kritis yaitu Menemukan solusi untuk masalah. Pemikiran kritis merupakan proses menyingkirkan masalah dan menggantinya dengan solusi yang bermanfaat.
Peserta didik dilatih untuk berpikir jernih dan rasional dengan cara menghubungkan secara logis antara gagasan, mengeidentifikasi dan evaluasi argumen dan memecahkan masalah secara sistematis.
2. Creativity
Learning Skills yang kedua adalah Kreativitas yaitu Berpikir di luar kotak atau di luar kebiasaan. Kreativitas merupakan sarana adaptasi. Keterampilan ini memberdayakan siswa untuk melihat konsep dalam pandangan yang berbeda, yang mengarah pada inovasi.
Peserta didik perlu pemahaman bahwa “cara yang biasa dilakukan mungkin terbaik di 10 tahun yang lalu, tapi suatu hari, cara tersebut harus berubah. Karena tantangan dan kondisi berubah.
3. Collaboration
Learning Skills yang ketiga adalah Kolaborasi yaitu Bekerja sama dengan orang lain. Kolaborasi berarti membuat siswa bekerja bersama, mencapai kompromi, dan mendapatkan hasil terbaik dari menyelesaikan masalah.
kunci utama kolaborasi utama adalah kemauan. Peserta didik dilatih untuk rela mengorbankan idenya sendiri dan mengadopsi ide temannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Artinya Peserta didik memahami tentang “Kebaikan yang lebih besar dan lebih banyak”.
4. Communication
Learning Skills yang keempat atau Terakhir adalah Komunikasi yaitu Berbicara kepada orang lain. Komunikasi menjadi penghubung dalam proses pendidikan antara pendidik dan peserta didik. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas komunikasi.
Peserta didik harus belajar cara menyampaikan ide secara efektif di depan orang yang memiliki kepribadian berbeda-beda.
Keterampilan 4C merupakan learning Skill, peserta didik harus memahami informasi yang ada di sekitar mereka. Cara memahamnya dengan memiliki Literacy Skills.
Literacy Skills yang menjadi kategeri ketiga profil siswa abad 21 yaitu
5. Information literacy
Literacy Skills yang pertama adalah Literasi informasi yaitu memahami fakta, angka, statistik, dan data. Literasi informasi merupakan keterampilan dasar yang dapat membantu peserta didik memahami fakta yang didapat di internet.
Peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan bagaimana memisahkan fakta dari fiksi, berita benar dari berita bohong.
6. Media literacy
Literacy yang kedua adalah Literasi media yaitu memahami metode dan sumber di mana informasi dipublikasikan. Literasi media memiliki manfaat yang sama dengan Literasi informasi yaitu membedakan mana yang bisa dipercaya dan yang tidak.
Peserta didik dilatih menemukan sumber informasi yang dapat dipercaya sehingga bisa diperhatikan dan sumber informasi yang tidak dapat dipercaya sehingga perlu diabaikan.
7. Technology literacy
Literacy Skills yang ketiga atau terakhir adalah Literasi teknologi yaitu memahami teknologi yang dibutuhkan di Era Informasi.
Literasi teknologi memberi siswa informasi dasar yang mereka butuhkan untuk memahami gadget dengan segala fungsi dan manfaatnys di Era Informasi. Sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan dunia lebih efektif.
Menurut Bri Stauffer, Untuk melengkapi keterampilan abad 21, peserta didik perlu memiliki kategori ketiga yaitu Life Skills.
Life Skills menjadi Profil Siswa abad 21 yang menjadi kategori ketiga terdiri dari 5 keterampilan, yaitu:
8. Flexibility
Life Skills yang pertama adalah Fleksibilitas yaitu tindakan yang berbeda dari rencana sesuai kebutuhan atau ekspresi kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah.
Fleksibilitas mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan kerendahan hati dan menerima bahwa mereka akan selalu memiliki banyak hal untuk dipelajari – bahkan ketika mereka sudah berpengalaman.
Fleksibilitas sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang peserta didik dalam karier. Mengetahui kapan harus berubah, bagaimana mengubah, dan bagaimana bereaksi terhadap perubahan adalah keterampilan yang akan berharga selama hidup seseorang.
9. Leadership
Life Skills yang kedua adalah Kepemimpinan yaitu memotivasi tim untuk mencapai tujuan
Kepemimpinan adalah keinginan seseorang untuk menetapkan tujuan, menuntun tim melalui langkah-langkah yang diperlukan, dan mencapai tujuan itu secara kolaboratif.
Keterampilan memimpin memerlukan juga keterampilan Fleksibilitas, sehingga mengetahui kapan menentukan tujuan dan memotivasi tim sesuai dengan kondisi.
Peserta didik dilatih untuk menetapkan tujuan, menuntun anggotanya melalui langkah-langkah yang diperlukan, dan mencapai tujuan itu secara kolaboratif
10. Initiative
Life Skills yang ketiga adalah Inisiatif yaitu memulai program, strategi, dan rencana sendiri
Inisiatif hanya muncul secara alami pada orang tertentu. Inisiatif termasuk salah satu keterampilan yang paling sulit untuk dipelajari dan dilatih. Sehingga perlu ektra dalam melatih Peserta didik agar dapat memiliki keterampilan inisiatif.
11.Productivity
Life Skills yang keempat adalah Produktivitas yaitu mempertahankan efisiensi di zaman penuh tantangan. Istilah “efisiensi” adalah menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu lebih singkat.
Peserta didik perlu memahami strategi produktivitas di setiap tingkat, sehingga dapat menemukan cara di mana dapat bekerja dengan sangat baik di pekerjaan yang sama dengan orang lain.
12. Social skills
Life Skills yang kelima adalah Keterampilan sosial yaitu membangun jaringan dengan orang lain untuk saling menguntungkan.
Pada Generasi sekarang, dengan keberadaan media sosial, komunikasi instan telah mengubah sifat interaksi manusia. Maka Peserta didik membutuhkan latihan dalam keterampilan sosial terutama masalah etika, tata krama, kesopanan, dan obrolan ringan.
Kelima Life Skills, menurut Bri Stuffer merupakan keterampilan yang saling berkaitan dan saling melengkapi, maka peserta didik perlu dilatih untuk memiliki kelima life skills tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Yunandra
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.