Tantangan Guru Madrasah pada Refleksi HGN 2024
yunandra. Tantangan Guru Madrasah menjadi refleksi Direktur Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Dr. Siddik Sisdiyanto.
Beliau menulis di kolom website kemenag.go.id dengan tema Refleksi HGN (Hari Guru Nasional) 2024, Guru Berdaya dan Menjaga Asa Madrasah.
Menurut Direktur KSKK Madrasah, Hari guru bukan sekadar momen peringatan, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab bersama untuk menjaga asa pendidikan Islami yang berkualitas.
Tantangan Guru Madrasah
Pada refleksi HGN 2024, Direktur KSKK Madrasah mengungkapkan 7 tantangan guru madrasah.
1. Keterbatasan Fasilitas
Tantangan pertama bagi guru adalah keterbatasan fasilitas. Menurut Siddik Sisdiyanto, keterbatasan fasilitas terutama di madrasah yang berada di daerah terpencil.
Ketersediaan fasilitas belajar seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, hingga akses teknologi masih minim.
Kondisi seperti ini menyulitkan guru madrasah dalam melaksanakan pembelajaran yang optimal
2. Kesejahteraan Guru Madrasah
Tantangan kedua adalah kesejahteraan guru madrasah.
Banyak guru-guru madrasah yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak terutama guru honorer di madrasah swasta.
Kurangnya kesejahteraan mempengaruhi motivasi dan fokus guru dalam mengajar.
3. Tuntutan Penguasaan Teknologi
Tantangan ketiga adalah tuntutan penguasaan teknologi.
Teknologi berkembang dengan cepat dan berpengaruh terhadap pendidikan.
Tuntutan menguasai teknologi dan kurangnya fasilitas pendukung menjadi tantangan berat.
Kondisi ini menuntut guru harus menguasai teknologi agar dapat memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang lebih paham teknologi.
4. Beban Ganda
Maksud beban ganda yaitu kurikulum pendidikan Islam dan kurikulum umum.
Tidak ada pilihan, Guru perlu tambahan kekuatan untuk mengintegrasikan kedua kurikulum tersebut.
Karena pendidikan agama Islam menjadi ciri khas madrasah yang membedakan dengan sekolah.
Baca: 3 Karakteristik Madrasah Unggulan Sebagai Sekolah Umum Berciri Khas Islam
5. Keterbatasan Akses Pelatihan Profesional Berkelanjutan
Tantangan kelima menurut Direktur KSKK Madrasah adalah keterbatasan akses pelatihan profesional berkelanjutan.
Usaha penyediaan akses pelatihan mulai terbuka dengan adanya pembelajaran online “Pintar” Kemenag.
Walaupun masih perlu pembuktian terkait dampak pelatihan online terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.
Regulasi: PMA 38 Tahun 2018 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Madrasah
6. Keragaman Peserta Didik
Tantangan guru yang keenam adalah keragaman peserta didik madrasah.
Keragaman budaya, kondisi ekonomi, dan strata sosial, sedikit banyak mempengaruhi proses pembelajaran. Sehingga guru mendapatkan tantangan cara memfasilitasi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik
7. Stigma Madrasah Sebagai Pilihan Kedua
Tantangan guru yang terakhir menurut Siddik Sisdiyanto adalah stigma madrasah yang masih menjadi pilihan kedua.
Kondisi ini menuntut guru madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berdampak terhadap persepsi masyarakat tentang madrasah.
Sumber: Kolom di www.kemenag.go.id
Guru Berdaya
- Kompetensi Digital Guru: Nomor 5 Paling Sering Dilupakan!
- Apa Peran Guru dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning?
- Tugas Tambahan Guru 2025: Ketentuan Baru Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025

- Cara Mengajukan Penilaian Angka Kredit (PAK) di eKinerja
- Cara Guru Menerapkan Kebiasaan Tidur Cepat

- Peran Guru Menerapkan Kebiasaan Bermasyarakat

Artikel Terbaru
- Kebijakan Pendidikan dan Kurikulum Nasional
- Teknologi Digital dan Media Pembelajaran: Literasi, Etika, dan Keterampilan Abad 21
- Orientasi PKKM 2025: Menggali Komitmen Perubahan di Madrasah
- Dampak TKA dan Tiga Pilar Spiritual di MAN 23 Al Azhar Asy Syarif
- Bisakah TKA Sebagai Pendorong Inovasi di MA Citra Cendekia?
- Tiga Makna Penting dari Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi MAQ Al Ihsan
| Ingin Meningkatkan Kompetensi Secara Mandiri, Silahkan belajar di madrasahyunandra.com |
| Buka |




