Alur Perkembangan Dimensi Kreatif pada Profil Pelajar Pancasila Kurikulum Merdeka
yunandra.com. Dimensi keempat dari Profil Pelajar Pancasila yaitu Dimensi Kreatif. SK Kepala BSKAP No. 09 Tahun 2022 menjelaskan tentang alur perkembangan Dimensi Kreatif di setiap fase.
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Dimensi kreatif terdiri dari 3 elemen yaitu
- Menghasilkan gagasan yang orisinal
- Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
- Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
1. Menghasilkan gagasan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya.
Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan, dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal tidak ada sub elemen.
Alur perkembangan dimensi kreatif pada sub elemen ini sebagai berikut:
Subelemen | Di Akhir Fase PAUD | Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) | Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) | Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) | Di Akhir Fase D (Kelas VII – IX, usia 13-15 tahun) | Di Akhir Fase E (Kelas X – XII, Usia 16-18 tahun) |
Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan sederhana yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. | Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. | Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gagasan yang berbeda sebagai ekspresi pikiran dan/atau perasaannya. | Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. | Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya. | Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan. | |
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan tindakan didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan.
Elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal tidak memiliki sub elemen
Alur perkembangan dimensi kreatif pada sub elemen ini sebagai berikut:
Subelemen | Di Akhir Fase PAUD | Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) | Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) | Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) | Di Akhir Fase D (Kelas VII – IX, usia 13-15 tahun) | Di Akhir Fase E (Kelas X – XII, Usia 16-18 tahun) |
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan sederhana serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritisi karya dan tindakan yang dihasilkan | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain | Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif. |
3. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan pilihan ketika dihadapkan pada beberapa alternatif kemungkinan untuk memecahkan permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi, membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambilnya tidak berhasil.
Pada akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.
Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Alur perkembangan dimensi kreatif pada sub elemen ini sebagai berikut:
Subelemen | Di Akhir Fase PAUD | Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun) | Di Akhir Fase B (Kelas III-IV, usia 8-10 tahun) | Di Akhir Fase C (Kelas V-VI, Usia 10-12 tahun) | Di Akhir Fase D (Kelas VII – IX, usia 13-15 tahun) | Di Akhir Fase E (Kelas X – XII, Usia 16-18 tahun) |
Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan | Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan. | Membandingkan gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan. | berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi terhadap situasi | Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan | Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. |
Instrumen Penilaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1. PAUD
2. Fase A (SD 1 dan 2
3. Fase B (SD 3 dan 4)
4. Fase C (SD 5 dan 6)
5. Fase D (SMP)
6. Fase F (SMA)
Eksplorasi konten lain dari Yunandra
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.