PembinaanPengawas MI

Bermimpilah, Pemantik Kepala Madrasah untuk Merangkai Visi

Pembinaan. “Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukan dunia” Salah satu lirik Lagu laskar pelangi. Kata “Bermimpi”  merupakan saran pertama pengawas Madrasah kepada  Kepala Madrasah Ibtidaiyah se Cilandak atau KKMI Cilandak. Agar semua Kepala Madrasah bermimpi tentang madrasah yang dipimpinanya. Model Madrasah seperti apa yang mereka impikan? Impian kepala madrasah tersebut dirangkai menjadi visi Madrasah.

Trik Kepala Madrasah Merumuskan Visi

Pada hari Rabu, 12-12-2012, KKMI Cilandak mengadakan pertemuan rutin di MI al-Hurriyah. Agenda pertemuan tersebut adalah Rapat Rutin Kepala Madrasah Ibtidaiyah se Cilandak dan Pembinaan dari Pengawas Madrasah.

Sebagai Pengawas madrasah, dalam pertemuan ini menyapaikan judul perumusan visi, misi dan tujuan madrasah. Prolognya yang disampaikan kepada kepala madrasah berupa pertanyaan “apa mimpi Bapak/Ibu pada madrasah yang dipimpinnya.

Pertanyaan tersebut bertujuan membangunkan kembali harapan dan mimpi kepala madrasah. Mimpi tersebut menjadi motivasi kepala madrasah untuk bergerak dan menyusunnya dalam bentuk visi, misi, tujuan, dan sasaran serta program madrasah. Selanjutnya bisa menjadi bekal untuk mendiskusikannya dengan guru-guru di madrasahnya masing-masing.

1. Analisis Warga Madrasah

Disamping itu, Kepala madrasah diminta untuk menganalisa stakeholder madrasahnya. Stakeholder tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama Siswa atau Lulusan yang diharapkan, dan kedua Orang tua atau layanan pendidikan yang diinginkan

Kedua stakeholder tersebut bisa dianalisa dari kondisi ekonominya, profesi, aliran keagamaan dan jarak antara rumah dan madrasah. Setelah dianalisa, bisa ditetapkan Stakeholder yang potensial.

Penetapan stakeholder potensial dari lembaga pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam manajemen lembaga. Kesalahan dalam menentukan stakeholder potensial tersebut akan berdampak pada kesalahan dalam proses manajemen selanjutnya yang pada akhirnya akan menimbulkan tidak terserapnya produk dan layanan lembaga pendidikan di masyarakat.(muhaimin, manajemen,2010)

Selain penetapan stakeholder potensial, madrasah harus menyesuaikannya dengan kondisi madrasah, baik itu yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang terdiri dari Tim manajemen, Guru dan administrator.  maupun sumber daya nonmanusia yang terdiri dari Anggaran biaya dan Infrastruktur/Gedung

2. Penyusun Visi oleh Kepala dan Guru Madrasah

Setelah menentukan prioritas-prioritaas madrasah, maka ditetapkan visi madrasah. Dengan ditetapkannya tujuan jauh tersebut, maka seluruh komponen lembaga akan diarahkan ke arah tujuan tersebut. Dan tugas Kepala madrasah harus mensosialisasikan dan berusaha untuk menggerakannya ke arah visi tersebut.

Pada akhir pembinaan, Pengawas mengajurkan kepada KKMI Cilandak untuk menentukan skala prioritas kegiatan yang akan diselengarakan dan sesuaikan dengan visi dan misinya. Salah satu saran dari pengawas yaitu  pembinaan guru dan pengembangan potensi siswa di bidang ekskul.

Optimalisasi Pertemuan KKMI

Kesimpulan akhir dari pertemuan tersebut, perlu ada program rutin pembinaan kepala madrasah ibtidayah se Cilandak. Artinya menjadikan Pertemuan rutin bulanan kepala madrasah Ibtidaiyah Cilandak atau KKMI Cilandak selain sarana silaturahmi Kepala madrasah, juga tempat pelatihan/pembinaan kepala Madrasah KKMI Cilandak. Harapannya agar setiap pertemuan, Kepala MI se KKMI Cilandak memiliki  wawasan dan inspirasi baru dalam mengembangkan madrasah.

Wallahu’alam bishawab

Kegiatan Pengawasan MI