MediaPendidikanPengawas

Optimalisasi MAGIS dan 4C untuk Pengawas Madrasah

yunandra. Kompetensi Abad 21 (4C) dapat Pengawas Madrasah gunakan untuk optimalisasi aplikasi MAGIS.

MAGIS atau Madrasah Digital Supervision merupakan aplikasi pengawasan madrasah berbasis digital.

Menurut Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, salah satu tujuan perancangan MAGIS adalah meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan di Madrasah secara Berkelanjutan.

Artinya, MAGIS merupakan aplikasi layanan bagi pengawas madrasah, kepala, guru untuk berkolaborasi meningkatkan kualitas pendidikan madrasah.

Maka fitur MAGIS fokus pada layanan kolaborasi dan melahirkan inovasi berdasarkan hasil refleksi.

Coretan ringan ini mencoba memaksimalkan fitur MAGIS oleh Pengawas Madrasah untuk meningkatkan mutu layanan dengan menggunakan siklus 4C (S4C).

Baca: 4C dalam Siklus Pendampingan Pengawas yang Memberdayakan

Kompetensi Abad 21 (4C);terdiri dari 4 Kompetensi yang membentuk siklus berpikir. Keempatnya merupakan tahapan berpikir yang berkelanjutan.

Mulai dari bernalar kritis dan pemecahan masalah dikemas menjadi sebuah inovasi. Lalu bagaimana inovasi itu dikomunikasikan dan strategi implementasi dengan kolaborasi.

Siklus Kompetensi Abad 21 (S 4C) menjadi tahapan berpikir pengawas madrasah untuk memanfaatkan fitur di aplikasi MAGIS secara optimal.

1. Bernalar Kritis dan Pemecahan Masalah

Bernalar kritis (critical thinking) dan pemecahan masalah (problem solving) menjadi langkah awal untuk memanfaatkan fitur aplikasi MAGIS.

Aplikasi MAGIS memiliki fitur dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi.

Guru, Kepala, dan pengawas melakukan refleksi secara kritis agar dapat menemukan solusi terbaik.

Maka saat mengisi refleksi, harus mengisi dengan benar, tidak asal mengisi sehingga tidak tahu masalah yang perlu ditindaklanjuti.

Ada dua kategori refleksi yang tersedia di fitur aplikasi MAGIS yaitu refleksi kinerja dan refleksi kompetensi.

2. Kreativitas dan Inovasi

Hasil refleksi dengan menggunakan pemikiran bernalar kritis, tahap selanjutnya menyusun perencanaan secara kreatif dan inovatif.

Aplikasi MAGIS menyediakan fitur perencanaan agar pengguna dapat menyusun rencana secara kreatif berdasarkan hasil analisis kritis di refleksi.

3. Komunikasi

Setiap pengguna menuliskan rencana inovasi di fitur perencanaan yang terbaca oleh atasannya. Secara tidak langsung, Aplikasi MAGIS memfasilitasi rencana guru terkomunikasikan dengan kepala. Rencana kepala terkomunikasikan kepada pengawas. Dan rencana pengawas terkomunikasikan kepada pejabat di atasnya

Aplikasi MAGIS tidak membatasi komunikasi langsung antara guru dengan kepala, atau kepala dengan pengawas. Bahkan aplikasi MAGIS ini menjadi alat yang mendukung komunikasi efektif dan bermakna.

Sehingga, komunikasi yang guru lakukan bersama kepada kepala lebih terarah karena rencananya sudah termuat di aplikasi MAGIS.

4. Kolaborasi

Tahap keempat untuk optimalisasi aplikasi MAGIS sesuai tujuan pendampingan yaitu menciptakan budaya kolaborasi. (Perdirjen GTK No. 4831 Tahun 2023)

Aplikasi MAGIS menyediakan fitur chat di setiap rencana. Sehingga rencana yang telah tersusun dapat dianalisis oleh yang lain.

Bahkan aplikasi MAGIS menyiapkan fitur coaching sebagai sarana kolaborasi baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

Baca: MAGIS antara Aplikasi Teknis dan Subtansi Mutu

Setelah melakukan kolaborasi, lalu kembali lagi ke bernalar kritis, kreativitas, dan komunikasi dan kolaborasi lagi. Keempat kompetensi tersebut menjadi sebuah siklus berpikir berkelanjutan.

Karena sifatnya layanan, maka fitur yang tersedia di MAGIS sudah cukup untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan Siklus 4C.

Semoga keberadaan aplikasi MAGIS bukan sekedar mengisi saja, tapi menjadi sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Bagi pengawas madrasah, kehadiran aplikasi MAGIS menjadi anugerah, maka gunakanlah Siklus 4C untuk optimalisasi aplikasi MAGIS


Video: Deep Learning, Belajar Cerdas, Ngajar Makin Asik

Lainya


Artikel Terbaru

Ingin Meningkatkan Kompetensi
Secara Mandiri
,

Silahkan belajar
di madrasahyunandra.com
Buka