Wisata Ilmiah

Tajan Azharian Language Institutes

Berkunjung ke Tajam Azharian Language Institutes menjadi kesempatan berharga. Bukan agenda utama kunjungan, tapi terasa seperti Studi Banding atau wisata ilmiah karena memberikan motivasi dan intropeksi bagi pengembangan madrasah yang berafiliasi dengan Al Azhar Mesir atau madrasah yang menerapkan kurikulum Al Azhar.

Dalam bahasa Arab, nama sekolahnya adalah “Maahid Tajaan Al Azhary Lillughoot”. Kata “Al Azhar” menunjukan bahwa madrasah ini berafiliasi dengan Mahad al Azhar. Tapi status kelembagaan sekolah Tajan adalah sekolah swasta. Artinya Tajam Azharian Language Institutes adalah sekolah swasta tingkat pendidikan dasar dan menengah yang menerapkan standar kurikulum agama dan bahasa Arab sesuai standar kurikulum Al Azhar Mesir di tingkat mahad atau pendidikan dasar dan menengah.

Pada Visi Tajam Azharian Language Institutes tercantum bahwa Pembentukan Institut Bahasa Tajan Azhar bukan hanya pada pendidikan, pelatihan ilmiah lanjutan atau pendidikan agama yang khas. Lebih dari itu, Tajan adalah sistem budaya dan budaya terpadu yang dirancang untuk menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan dan pengembangan Generasi Muslim yang menjanjikan dengan dua menara/mahkota yaitu sains dan iman.

Sedangkan misinya adalah mencetak Dai yang memiliki sains dan iman. Menciptakan sistem pendidikan terpadu yang akan dibedakan dengan kontribusinya yang luar biasa terhadap dunia pendidikan dan teladan dalam bidang pendidikan.

Sebagai sekolah bahasa, Tajam Azharian Language Institutes bekerjasama dengan Universitas Cambridge di Inggris dalam rangka meningkatkan kompetensi bahasa Inggris siswanya melalui ujian bahasa Inggris standar Cambridge. Selain itu, Tajam memiliki program-program pendukung pendidikan seperti lomba tahfidz al Quran, olimpiade sains dan olahraga, dan lomba dua bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Tajam Azharian Language Institutes memiliki daya dukung yang luar biasa pada aspek sarana prasarana seperti gedung yang megah, kelas yang nyaman, dan media pembelajaran yang lengkap.

Hal yang paling menarik adalah komitmennya pada penerapan kurikulum Al Azhar sebagai konsekuensi peletakan kata “azhary” di nama sekolahnya. Khususnya pada materi Tahfidz Alquran, mereka sangat konsen menjaga kualitasnya sesuai standar Al Azhar. Mereka tidak akan menerima siswa baru atau pindahan jika tidak memiliki hafalan sebelumnya sesuai standar Al Azhar.

Misalnya, siswa yang akan masuk ke tingkat menengah atas minimal menguasai 20 juz. Walaupun standar kurikulum Al Azhar yaitu 25 juz, yaitu 18 juz di tingkat dasar dan 7 juz di tingkat menengah pertama. Bagi mereka, 20 juz adalah batas minimal diterima di SMA. Kurang dari 20 juz, mereka tidak berani menerimanya. Alasannya untuk menjaga kualitas standar al Azhar.

komitmen terhadap Hafal Al Quran menjadi bukti yang memperkuat kata-kata:

“Bukan orang Al Azhar Yang Tidak Hafal Al Quran”

Semoga komitmen mereka menjadi motivasi dan instropeksi bagi Semua.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *