KajianKurikulum MerdekaPendidikan

6 Prinsip Perancangan Kurikulum Merdeka

yunandra.com. Sebelum menyusun kerangka dasar kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan melakukan kajian akademik tentang Kurikulum merdeka. Salah satu isinya adalah prinsip perancangan kurikulum merdeka.

Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran menjelaskan beberapa tema yang diawali dengan latar belakang penyusunan naskah akademik ini dan krisis pembelajaran yang sedang terjadi. Tema selanjutnya yaitu rancangan kurikulum merdeka salah satu pembahasannya tentang prinsip perancangan kurikulum merdeka. Dua tema berikutnya terkait dengan implementasi kurikulum merdeka secara terbatas dan rancangan implementasi kurikulum merdeka.

Menurut buku kajian Akademik kurikulum merdeka bahwa prinsip perancangan (design principles) kurikulum perlu ditetapkan sebagai pegangan dalam proses perancangan kurikulum merdeka. Prinsip ini digunakan untuk mengambil keputusan terkait dua hal, yaitu:

  • rancangan/desain kurikulum yang akan dipilih dan
  • proses kerja atau metode perancangan kurikulum merdeka.

6 Prinsip perancangan kurikulum merdeka

Kajian Akademik kurikulum merdeka menetapkan prinsip perancangan kurikulum merdeka berdasarkan kebijakan merdeka belajar. Dimana paradigma yang dibangun adalah menguatkan kemerdekaan guru sebagai pemegang kendali dalam proses pembelajaran dan menguatkan hak dan kemampuan peserta didik untuk menentukan proses pembelajaran melalui penetapan tujuan belajarnya.

Adapun keenam prinsip perancangan kurikulum merdeka sebagai berikut:

1. Sederhana

Prinsip pertama adalah Sederhana. Maksudnya, rancangan kurikulum merdeka perlu mudah dipahami dan diimplementasikan. Rancangan kurikulum ataupun inovasi pendidikan lainnya menjadi lebih sederhana bagi pendidik apabila perubahannya tidak terlalu jauh daripada yang sebelumnya.

JIka memerlukan perubahan cukup besar, dapat disederhanakan dengan cara memberikan dukungan implementasi yang bertahap agar tingkat kesulitannya tidak terlalu besar untuk pendidik

2. Fokus pada Kompetensi dan Karakter semua Peserta Didik

Prinsip yang kedua adalah fokus pada kompetensi dan karakter peserta didik. Istilah “fokus” memiliki makna memusatkan perhatian pada materi pelajaran atau konten yang lebih sedikit jumlahnya agar pembelajaran dapat lebih mendalam dan lebih berkualitas (OECD, 2020).

Kompetensi dan karakter merupakan target dari kurikulum sebelumnya, baik kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan prinsip yang pertama yaitu sederhana.

3. Fleksibel

Prinsip ketiga yaitu Fleksibilitas yaitu berkaitan dengan otonomi dan kemerdekaan guru dan peserta didik dalam mengendalikan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan PP No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Kurikulum Merdeka) yang telah diubah dengan PP No. 4 Tahun 2022.

  • Regulasi

4. Selaras

Prinsip keempat yaitu selaras. Menurut OECD, keselarasan (alignment) berkaitan dengan tiga hal (OECD, 2020a):

  1. keselarasan antara kurikulum, proses belajar (pedagogi), dan asesmen;
  2. keselarasan antara kurikulum dan sistem tata kelola dan kompetensi guru; serta
  3. keselarasan dengan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran individu sejak usia dini hingga perguruan tinggi.

5. Bergotong Royong

Prinsip kelima dalam rancangan kurikulum merdeka adalah bergotong royong. Dimana proses perancangan kurikulum merdeka melibatkan berbagai instansi pemerintahan yang menangani pendidikan dan para akademisi LPTK dan universitas.

Prinsip ini diperlukan dalam rangka mendapatkan dukungan dan persetujuan dari berbagai pihak. karena menurut Ornstein dan Hunkins (2018) Perancangan kurikulum adalah proses yang komplek, bukan semata-mata proses ilmiah melainkan juga politik.

6. Memperhatikan Hasil Kajian dan Umpan Balik

Prinsip terakhir dari perancangan kurikulum merdeka adalah memperhatikan hasil kajian dan umpan balik. Maksundnya kurikulum merdeka perlu dirancang berbasis pada data yang sahih sehingga dapt dipertanggungjawabkan kualitasnya.

Data yang sahih artinya berdasarkan hasil penelitian kontemporer baik dalam kontek regional, nasional, maupun global yang diadaptasi untuk konteks Nasional.


Ingin memahami konsep
Kurikulum Merdeka
,

Silahkan membaca materi
di madrasahdigital.net
Buka

Materi Kajian Akademik Kurikulum Merdeka