MadrasahPendidikan

Fungsi Manajemen Madrasah

Fungsi Manajemen Madrasah memberikan acuan terhadap fungsi madrasah sebagai lembaga pendidikan Formal. Madrasah sebagai lembaga pendidikan merupakan sebuah sistem yang perlu dimanaj dengan baik.

Manajemen sekolah/madrasah merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan implementasi kurikulum di sekolah/madrasah. menurut Rusma dalam buku Manajemen kurikulum, ada 7 faktor pendukung implementasi kurikulum di sekolah atau madrasah. dimana keberhasilan pelaksanaan kurikulum tidak lepas dari manajemen sekolah/madrasah

A. Pengertian Manajemen Sekolah

Sebelum menjelaskan pengertian manajemen sekolah, perlu mengetahui dua kata asal yaitu pengertian manajemen dan pengetian sekolah.

1.    Manajemen

Menurut Kathryn M. Bartol dan David C. Martin, Pengertian manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controling).

Menurut Stoner, Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organiasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organiasai lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2.    Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang terdiri dari 3 jenjang pendidikan yaitu sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA) atau Sekolah Meengah kejuruan (SMK). Sedangkan lembaga pendidikan formal setingkat dengan sekolah formal yang diselenggarakan dibawah binaan Kementerian Agama adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI setingkat SD), madrasah tsanawiyah (MTS setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah (MA setingkat SMA/SMK).

Dalam buku “Visi Baru Manajemen Sekolah, dari unit Birolrasi ke Lembaga Akademik”, Sudarman Danim menyebutkan 3 fungsi sekolah, yaitu

  1. Reprodukasi
  2. Penyadaran
  3. Mediasi

3.    Manajemen Sekolah

Adapun kaitannya dengan pendidikan persekolahan, menurut Djam’an Satori (1980) manajemen pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan sumber personel dan material yang tersedia dan sesuai untuk mencapai ­tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.”

Hadari Nawawii menjelaskan bahwa manajemen pendidikan adalah rangkaian atau keseluhan proses pengendalian usaha kerja sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga penddiikan formal.

Jadi manajemen Sekolah adalah kegiatan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah secara sistematis.

B. Fungsi Manajemen Madrasah

Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen madrasah, yakni:

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggara, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Fungsi Manajemen madrasah utama perencanaan adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan sehingga setiap ekgiatan dapat diusahakan dan dilaksakan seaca efesiens dan sefektif mungkin.

Langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu

  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
  2. Merumuskan keadaan saat ini
  3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
  4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

2. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga dapat bekerja sama secara efesien, dan memperoleh kepuasaan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Inti dari pengorganisasian adalah setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan apa targetnya.

Langkah-langkah pengorganisasian sebagai berikut:

  1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
  2. Membagi beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegoatan yang logis dapat dilaksanakan oleh satu orang
  3. Mengadakan dan mengembangkan suatu mekanisme untuk mengoordinasikan pekerja para anggota menjadi kesatuan yang tepadu dan harmonis.

3. Actuating (pelaksanaan)

Pelaksanaan adalah usaha menggerakan anggota-anggota kelompok hingga mereka berkeinginan dan berusaha mencapai sasaaran peruhasaan. Atau pelaksanaan adalah upaya menjadikan perencanaan menjadi kenyataan. Dimana perencaan dan pengorganisasian berhubungan  dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan pelaksanaan menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan adalah bahwa seorang guru akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatua jika

  1. Merasa yakin mampu mengerjakan
  2. Yakin pekerjaannya akan memberikan manfaat bagi dirinya
  3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting
  4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
  5. Hubungan antarteman dala organisasi tersebut harmonis.

4. Controlling (pengawasan).

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistemik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menetukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Jadi pengawas merupakan suatu kegiatan yang berusaha untukmengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai.

Langkah-langkah dalam proses pengawasan yaitu:

  1. Menetapkan standar pelaksanaan
  2. Menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
  3. Mengukur pelaksanan kegiatan nyata
  4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan
  5. Mengambil tindakan koreksi, bila perlu

Dalam penyelenggaaraan pendidikan persekolahan, sekolah atau madrasah perlu menjalankan dan menerapkan proses manajemen pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena Sekolah atau madrasah merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai pihak dan bermacam-macam kegiatan yang perlu dikelola secara baik.

C. Bidang Manajemen Sekolah

Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999) di buku Panduan Manajemen Sekolah, menuliskan bidang kegiatan pendidikan sebagai berikut:

1. Manajemen Kurikulum

Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Manajemen kurikulum adalah usaha merenanakan, mengorganisasi, melekasanakn, dan mengawasi pelaksanaan kurikulum.

Prinsip dasar manajemen kurikulum adalah berusaha agar pem­belajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh peserta didik dan mendorong guru untuk menyusun dan terus-menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.

2. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah proses perencanaan, pengeorganisasi, pelaksanaan, dan pengawasan terkait dengan peserta didik.

Prinsip dasar dalam manajemen kesiswaan, yaitu:

  1. Peserta didik harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka;
  2. kondisi peserta didik sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Olej karena itu diperlukan wahana kegiatan-kegiatan yang beragam sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal
  3. peserta didik hanya termotivasi belajar jika mereka menyenangi apa yang diajarkan
  4. pengembangan potensi peserta didik tidak hanya menyangkut ranah kogniti, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.

3. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terkait dengan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Menurut standar pendidikan nasional, standar pendidikan dan kependidikan meliputi tiga hal yaitu standar kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.

Inti dalam manajemen persolalian adalah mengelola ketersediaan sumber daya manusia dan mengembangkan potensi sumber daya amanusia.

Prinsip manajemen personalia yaitu:

  1. Sumber daya manusia adalah komponen paling berharga dalam mengembangkan sekolah/madrasah
  2. Sumber daya manusia akan berperan secara maksimal jika dikelola dengan baik sehingga mendukung tujuan sekolah/madrasah
  3. Kultur dan suasana sekolah/madrasah serta perilaku manajerial sekolah/madrasah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah/madrasah
  4. Pada prinsipnya, manajemen personalia mengupayakan setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah

4. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan proses mengelola dapat menggali sumber dana, mengelola dana, mengelola keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah/madrasah, cara mengadminstrasikan keuangan, cara melakukan pengawasan dan pengendalian.

Dalam manajemen keuangan yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan dana, akuntabilitas dan transparansi.

5. Manajemen Perawatan Sarana dan Prasarana

Manajemen perawatan sarana dan prasarana adalah tindakan yang dilakukan scara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik dengan tujuan meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan.