Perkembangan Bahasa Arab di Indonesia, Strategi Memasyarakatkan
Memasyarakatkan Bahasa Arab
Yunandra. Bahasa arab merupakan bahasa komunikasi di dunia yang memiliki kedudukan sama dengan bahasa asing lainnya, seperti bahasa Inggris, Prancis dan bahasa lainnya. Bahasa arab memiliki karakteristik khusus selain bahasa komunikasi antar bangsa juga bahasa Agama Islam karena Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam menggunakan bahasa Arab. Tapi kenyataan sekarang ini, perkembangan bahasa arab di Indonesia kurang baik. Mulai ditinggalkan dan terasing serta tidak popular di masyarakat Indonesia, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Sejarah Bahasa Arab di Indonesia
Jika melihat pada akarnya, Bahasa adalah unsur kebudayaan. ia lahir dari kebutuhan dasar (basic need) manusia dalam upaya meningkatkan peradabannya. Di samping itu sebagai alat komunikasi antar manusia, bahasa juga berperan sebagai alat berpikir, mengungkapkan perasaan, pendukung mutlak dari keseluruhan pengetahuan manusia, sekaligus sebagai lambang agama dan pemersatu umat. (Azra, 1999, esei-esei).
Menurut para ahli, bahasa arab lahir sebelum datangnya Islam. ini terbukti dengan adanya teks-teks sastra arab jahili. kedatangan Islam di Arab memperkokoh dan memperjelas kedudukan bahasa Arab.
Peran Bahasa Arab terhadap Perkembangan Agama Islam
Secara Umum, bahasa arab dalam masyarakat nasional dan kebudayaan nasional sedikit banyak berperan sejak berkembangnya agama Islam di Indonesia abad 13. Antara lain
- Bahasa arab berkembang dalam lingkungan ulama, pesantren, cendekiawan dan masyarakat Islam.
- Bahasa Arab terintegrasi ke dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah. sekurang-kurangnya dalam pertumbuhan perbendaharaan kata, baik dalam arti leksibel maupun dalam semantik.
- Huruf arab merupakan huruf yang harus  dipelajari khusus bagi mereka yang berminat mempelajari kesusastraan Melayu. karena kesusastraan melayu klasik-akar bahasa dan sastra indonesia-ditulis dengan huruf arab.
- Dalam perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan.  bahasa arab telah turut pula memainkan perannya. karena Belanda melarang rakyat Indonesia menyanyikan lagu-lagu heroik dalam bahasa melayu dan  bahasa daerah, muncullah nyanyian-nyanyian perjuangan dalam bahasa arab. sebua nyanyian terkenal dalam epos perjuangan dulu antara lain ” ya  abna ana jinsana Indonesia qum min naumikum, undhur ila wathanikum.Yahuda     wa nashara tufsidu fiil ardhi, la takhaf wa la takhzan, innallaha ma’ana” ( .. hai putera-puteraku bangsa Indonesia, bangunlah dari  tidurmu,lihatlah tanah airmu. penjajah membuat keruskan di muka bumi. jangan takut dan jangan gentar, sesunguhnya Allah Beserta kita)
Kondisi Bahasa Arab Sekarang
Kondisi sekarang mulai tersisih. dibandingkan dengan kedudukan dan perkembangan bahasa Inggris. kelihatan semakin langka cendekiawan–cendekiawan muslim yang mampu berbahasa arab yang baik. asumsi diperkuat lagi dengan pernyataan yang berulangkali dari Prof. Mukti Ali (mantan Menteri Agama RI) yang menyatakan bahwa pengusaan bahasa asing (bahasa arab dan bahasa inggris) sebagai bahasa yang penting dikuasai mahasiswa IAIN khususnya masih lemah sekali dan ini aganya merupakan kekurangan yang paling mendasar sekali bagi IAIN sebagai tempat mencetak cendekiawan Muslim,
Ketersisihan bahasa Arab di Indonesia disebabkan oleh:
- Terjadi konflik budaya antara budaya agama, budaya barat dan budaya Indonesia. Kasus bahasa arab di Indonesia bahwa sistem budaya Islam memiliki banyak unsure termasuk penggunaan bahasa arab. Sehingga timbul sikap mental yang menolak hal-hal yang berbau kearab-araban.
- Disamping itu Sistem pendidikan yang  berlaku adalah sistem kolonial Belanda. Sistem mendikotomikan pendidikan umum dan pendidikan agama. Di SMA ada pelajaran bahasa Inggris, prancis,  tapi tidak ada bahasa arab.
- Tindakan politis, Belanda memutuskan arus literatur kesusasteraan arab yang kaya dan bernilai di Indonesia. Konsekuensi logisnya tidak akrabnya para siswa dan masyarakat dengan karya sastra arab. Berbeda dengan karya inggris seperti shakespeare.
- Metode pengajaran bahasa arab tidak berkembang. Terfokus kepada Gramatial dan mengesampingkan muhadasah.
Strategi Memasyarakatkan Bahasa Arab di Indonesia
Ada beberapa cara untuk memasyaratkan bahasa Arab, antara lain:
- Menghilangkan asumsi bahwa belajar bahasa Arab identik dengan Arabisasi
- Mengubah anggapan selama ini yang menganggap bahwa bahasa arab adalah bahasa kolot yang hanya digunakan oleh kyai-kyai
- Melihat kembali struktur metode pengajaran bahasa arab yang selama ini dipergunakan.