KurikulumPendidikan

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum merupakan unsur pendukung agar proses penerapan kurikulum di madrasah bisa berhasil. setelah mengembangkan kurikulum sesuai dengan landasan pengembangan dan model pengembangan kurikulum yang dipilih.

Dalam kontek Standar nasional pendidikan, kurikulum merupakan produk dari 4 standar nasional pendidikan yaitu standar kompetensi Lulusan (SKL), standar isi (SI), standra Proses (SPro), dan Standar Penilaian (SP).

Dalam pelaksanaanya, Kurikulum memerlukan dukungan dari 4 SNP lainya yaitu standar pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), standar pembiayaan, standar sarana prasarana dan standar pengelolaan.

Artinya keberhasilan pelaksanaan Kurikulum di satuan pendidikan, baik sekolah maupun madrasah, memerlukan faktor-faktor pendukung. Menurut Rusman, dalam buku Manajemen Kurikulum, Faktor pendukung Keberhasilan pelaksanaan kurikulum di sekolah. Yaitu:

1. Manajemen Sekolah

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum yang pertama adalah manajemen sekolah atau madrasah.

Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Artinya Manajemen merupakan suatu runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu (KBBI) melalui perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian.

Dalam konteks pendidikan, manajemen pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan sumber personel dan material yang tersedia dan sesuai untuk menĀ­capai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.”( Satori, 1980)  

Jadi di dalam manajemen pendidikan, Empat fungsi manajemen dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, khusus dalam implementasi kurikulum. Artinya satuan pendidikan melakukan keempat tahapan tersebut.

  1. Perencanaan yaitu menentukan tujuan impementasi kurikulum, merumuskan kondisi sekolah/madrasah , mengindetifikasi kemudahan dan hambatan dalam implementasi kurikulum, dan mengembangan rencana kegiatan yang mendukung implementasi kurikulum.
  2. Pengorganisaian yaitu merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum, membagi beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang mendukung implementasi kurikulum, serta mengembangkan suatu mekanisme untuk mengkooridinasikan pekerjaan anggotanya menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
  3. Pelaksanaan yaitu berupaya menjadikan perencanaan implementasi kurikulum menjadi kenyataan dengan memperhatikan bahwa guru mampu mengerjakanya, memberikan manfaat bagi dirinya, tidak sedang terbebani masalah pribadi, merasa sebagai bentuk kepercayaan, dan hubungan antarteman yang harmonis.
  4. Pengawasan yaitu mengendalikan agar implementasi kurikulum berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan kurikulum tercapai. Cara pengawasan implementasi kurikulum yaitu menetapkan standar pelaksanaan, menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan, mengukur pelaksanaan kegiatan, membandingkan pelaksanaan dengan standar serta menganalisisnya, dan mengambil tindakan koreksi

Keempat fungsi manajeman tersebut diterapkan bidang-bidang yang ada di sekolah/madrasah. Menurut buku Panduan Manajemen Sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas tahun 1999, meliputi manajemen kurikulum; personalia; manajemen kesiswaan; manajemen keuangan; dan manajemen perawatan preventif sarana-sarana sekolah. Pemanfaatan Sumber Belajar.  

2. Pemanfaatan Sumber Belajar

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum yang kedua adalah pemanfaatan sumber belajar oleh guru maupun peserta didik

Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara lan maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Sumber belajar dapat dikategorikan ke dalam enam jenis yaitu

  1. Pesan (message) adalah segala Informasi dalam bentuk ide, fakta, dan data yang disampaikan kepada peserta didik.
  2. orang (people) adalah manusia yang berperan sebagai penyaji dan pengolah pesan. guru, narasumber, yang dilibatkan dalam kegiatan belajar
  3. bahan (materials) adalah bahan software atau perangkat lunak yang berisi pesan-pesan.
  4. alat dan peralatan (tools and equipment) adalah hardware atau perangkat keras, yang digunakan untuk menyampaikan pesan
  5. teknik (technique), adalah prosedur yang dipakai untuk menyajikan pesan
  6. lingkungan (setting) adalah  Lingkungas kondisi dan situasi di mana kegiatan pembelajaran itu terjadi.

Sekolah/madrasah dapat menggunakan berbagai Sumber Belajar yang dapat dioptimalkan dalam implementasi kurikulum di sekolah/madrasah. Hal yang diperlukan adalah kreativitas, kepekaan, dan wawasan guru yang komprehensif.  Untuk memancing kreativitas  perlu mengaktifkan forum pertemuan guru sehingga bisa bertukar pikiran atau berpikir bersama bagaiamna memanfaatkan sumber belajar yang ada secara optiimal.

3. Penggunaan Media Pembelajaran

Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Bentuk dan wujud media atau perantara sebut harus disesuaikan dengan jenis dan karakteristik materi disampaikan serta kemampuan guru tentang pengetahuannya mengenai media tersebut..

Media Pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 9 kelompok (Anderson), yaitu

  1. Audio yaitu Pita audio (kaset), Piringan Audio, dan radio (rekaman siaran)
  2. Cetak yaitu Buku teks Terprogram, Buku pegangan/manual, buku tugas.
  3. Audio-Cetak yaitu buku latihan dilengkapi kaset dan gambar/poster dilengkapi audio
  4. Proyek Visual Diam yaitu Film bingkai (slide) dan Film rangkai (berisi pesan verbal)
  5. Proyek Visual Diam dengan Audio yaitu Film bingkai (slide) suara dan Film rangkai suara
  6. Visual Gerak yaitu Film bisu
  7. Visual gerak dengan Audio yaitu Film suara dan Video/VCD/DVD
  8. Benda yaitu Benda nyata dan Model tiruan (mock up)
  9. Komputer yaitu media berbasis komputer (Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Instruction (CBI).

Kedudukan media sama pentingnya dengan kedudukan metode, karena metode yang akan digunakan menuntut media apa yang dapata diadaptasikan dengan kondisi yang ada.

Kontribusi media dalam pembelajaran (Kemp, 1985) adalah penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar, pembelajran dapat lebih menarik, pembelajran menjadi lbih interaktif dengan menerapkan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimna pun diperlukan, sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, peran guru berubah ke arah yang positif.

4. Penggunaan Strategi dan Model-model Pembelajaran

Dalam pembelajaran ada yang hampir sama dengan strategi dan model yaitu pendekatan. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Dalam pembelajaran terdiri dari 2 pendekatan yaitu pendekatan berpusat pada guru (teacher center approaches) yang menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Kedua pendekatan berpusat pada siswa (student center approaches) yang menurunkan strategi pembelajaran inquiry dan discovery serta pembelajaran induktif.

Model adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. (Joyce &Well, 1980) sedangkan strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar pembelajaran dapat tercapai secera efektif dan efesien.(Kepm, 1995).

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi sebagai berikut:

  1. Tujuan yang hendak dicapai.
  2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
  3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa
  4. Pertimbangkan lainnya yang bersifat nonteknis.

Model-model Pembelajaran berdasarkan teori belajar meliputi model interaksi sosial, model pemrosesan informasi, model personal, dan model pembelajaran modifikasi tingkah laku (behavioral).

5. Kualitas Kinerja Guru

Kualitas kinerja guru meliputi beberapa hal pokok yang berkenaan dengan 3 hal yaitu:

  • pengertian kinerja. Kinerja adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atas hasil unjuk kerja (LAN, 1992)
  • kualitas kinerja guru. Kualitas kinerja dapat dilihat dari quality of works, promthness, initiative, and communication (Mitchell, 1989). Permendikbud 16 tahun 2007 telah menyatakan kualitas kinerja dengan standar kompetensi guru yang dkembangkan menjadi 4 kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
  • Ukuran kualitas kinerja guru. Ukuran kualitas kinerja guru dapat dilihata dari produktifitas pendidikan yang telah dicapai menyangkut output siswa yang dihasilkan. Output atau hasil dari produktifitas dapat dilihat pada:
    • Efektifitas terdiri dari
      • Prestasi:
        • Masukan yang merata sebagai realisasi prinsip demokrasi pendidikan
        • keluaran yang banyak, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan pembanguna.
        • Nilai ekonomi yang baik bagi keluaran khususnya tamatan
      • Proses
        • Menggairahkan dan memberi motivasi siswa belajar
        • Semangat dan disiplin kerja yanag tinggi para guru
        • Memiliki tingkat kepercayaan berbagai pihak.
    • Efesiensi yaitu mengguankan fasilitas, tenaga, dana, dan waktu seminimal mungkin tetapi dengan hasil yang baik.

6. Monitoring Pelaksanaan Kurikulum (Pembelajaran)

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum yang terakhir yaitu monitoring pelaksanaan kurikulum. salah satunya dengan supervisi akademik.

Kegiatan memantau pelaksanaan pembelajaran dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan guru berjalan secara efektif dan efesien. Kegiatan pembelajaran perlu dipantau/dimonitor oleh kepala sekolah atau pengawas satuan pendidikan.

Adapun Tujuannya:

  1. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan  pembelajaran yang akan membantu pembuatan keputusan.
  2. mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para guru dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan;
  3. menyumbang pada akuntabilitas, supervisor perlu mengetahui kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran yang telah dibuat, sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan sesuai dengan tujuan pada tingkat satuan pendidikan.:
  4. menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama pengambil keputusan;
  5. memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan. Apakail’ belajaran yang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau perlu inovasi dan revisi dalam kegiatan pembelajaran.

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.