PendidikanPengawas

4C dalam Siklus Pendampingan Pengawas yang Memberdayakan

yunandra. 4C merupakan kompetensi abad 21 yang dibutuhkan oleh semua orang, tidak hanya peserta didik, tapi guru, kepala madrasah dan pengawas madrasah.

Keempat kompetensi tersebut yaitu critical thinking (bernalar kritis), creativity (kreativitas), communication (komunikasi), dan Collaboration (kolaborasi).

Pada pembelajaran Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam, keempat kompetensi tersebut menjadi 4 dari 8 dimensi profil lulusan. (Lihat: 8 Dimensi Profil Lulusan di Pembelajaran Mendalam)

Begitu pentingnya 4 kompetensi abad 21, guru yang mengajar, kepala madrasah yang memimpin, dan pengawas sebagai pendamping, ketiga wajib memilikinya.

Bagi Pengawas Madrasah, 4 kompetensi tersebut dapat digunakan untuk melaksanakan perannya sebagai pendamping. Keempat kompetensi tersebut menjadi tahapan dari siklus pendampingan yang memberdayakan. Karena pengawas itu harus Berdaya dan memberdayakan.

Coretan ini akan mengungkapkan dasar 4 kompetensi tersebut menjadi sebuah siklus pendampingan pengawas yang memberdayakan. Tulisan ini memperkuat apa yang disampaikan pada acara REBORN di PUSBAKOM BMBPSDM (03/03/2025)

Lihat : Reborn #3, Deep Learning, Belajar Cerdas, Ngajar makin gampang

Partnership for 21st Century Skliis (P21) merilis Kerangka kompetensi inti abad 21 yang terdiri dari 3 kategori yaitu learning and innovation skills, Career and life, dan digital literacy.

Learning and innovation terdiri 4 kompetensi yang terkenal dengan 4 Kompetensi abad 21 atau 4C.

P21 menulis 4C dengan urutan sebagai berikut

  1. Critical thinking and Problem Solving
  2. Creativity and Innovation
  3. Communication
  4. Collaboration

Urutan tersebut menjadi sebuah siklus pendampingan pengawas yang memberdayakan. Artinya pengawas menggunakan urutan keempat kompetensi abad 21 itu sebagai tahapan dalam rangka melakukan pendampingan kepada kepala madrasah atau guru.

Adapun penjelasan lebih rinci sebagai berikut

1. Analisis dan Pemecahan Masalah

Tahap pertama yang pengawas lakukan adalah menganalisa kondisi madrasah atau kepala madrasah dengan kritis. Bernalar kritis muncul dengan sebuah pertanyaan kritis terhadap kondisi yang ada.

Setelah mengetahui permasalahan, pengawas Madrasah mencari berbagai solusi (problem solving).

Hal ini menunjukkan bahwa pengawas merupakan mitra strategis bagi Madrasah.

Baca: Pengawas Sebagai Mitra Strategis Madrasah

2. Kreativitas dan Inovasi

Tahap kedua dari siklus pendampingan yang memberdayakan yaitu kreatif dan inovatif.

Setelah mendapatkan solusi, pengawas merencanakan solusi secara kreatif dan inovatif.

Kreativitas dan inovasi sesuai dengan kondisi dan karakteristik madrasah

3. Komunikasi

Tahap ketiga yaitu komunikasi. Pengawas harus mampu menyampaikan kreativitas dan inovasi solusinya dengan baik. Kompetensi Komunikasi sangat penting bagi pengawas untuk menyampaikan gagasan baru.

Dalam bahan pelatihan pengawas sebagai pendamping implementasi kurikulum merdeka, ada 5 cara mengkomunikasikan yang terkenal dengan 5K yaitu konten, konteks, kreativitas, kanal, komunitas,

4. Kolaborasi

Setelah mengkomunikasikan gagasan, pengawas perlu kolaborasi dengan semua pihak dalam mengimplementasikan gagasan tersebut.

Tahapan kolaborasi menjadi penentu keberhasilan penerapan gagasan yang dapat menyelesaikan masalah.

Menurut Malcolm Gladwell dengan konsep tipping point, bahwa perubahan memerlukan 3 aktor yaitu Connector, Maven, dan Salesman. Lihat Tipping Point

Pengawas yang memiliki 4 kompetensi abad 21 akan mampu melakukan pendampingan yang memberdayakan.

Siklus pendampingan ini dapat digunakan juga oleh Kepala madrasah dalam memimpin satuan pendidikan

Sumber: Pengawas Madrasah Berdaya dan Memberdayakan, Optimalisasi Peran Baru


Lainya


Artikel Terbaru

Ingin Meningkatkan Kompetensi
Secara Mandiri
,

Silahkan belajar
di madrasahyunandra.com
Buka

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca