KurikulumPendidikanSiswa

Kompetensi Generasi Emas Indonesia 2045 Menurut BSNP

Generasi Emas Indonesia

Generasi emas indonesia adalah generasi yang akan menjadi pemimpin Indonesia di tahun 2045. Tahun dimana bangsa Indonesia akan memasuki usia kemerdekaannya yang ke-100 atau tahun emas.

Pada Tahun Emas itu Bangsa Indonesia diharapkan sudah menjadi bangsa yang maju dalam berbagai bidang, baik sains dan teknologi maupun ekonomi, serta mampu mengatasi berbagai permasalahan, baik kemiskinan maupun ketertinggalan dalam bidang pendidikan.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) membentuk tim khusus untuk menyusun arah kompetensi Generasi Emas. sehingga tersusun sebuah rekomendasi dalam bentuk buku “Arah Kompetensi Generasi Indonesia menuju 2045”.

Buku ini terdiri dari tujuh bab yaitu pertama pendahuluan, Tantangan tahun 2045, arah kompetensi, strategi transformasi pendidikan. rekomendasi, dan terakhir penutup.

Buku: Arah Kompetensi Generasi Indonesia Menuju 2045

Pada tulisan ini akan melihat khusus pada arah kompetensi generasi emas tahun 2045. BSNP menyusun kompetensi bagi generasi Indonesia Emas terbagi menjadi 2 kompetensi yaitu

1. Kompetensi Dasar Generasi Emas Indonesia

Kompetensi dasar (KD) merupakan kemampuan mendasar yang dimiliki oleh seorang manusia untuk menopang kehidupannya. KD akan berkembang melalui usaha dan proses belajar.

Menurut BSNP, diperlukan lima kompetensi untuk mendukung kompetensi dasar, yaitu:

a. Religiosity Competence

Religiosity Competence atau Kompetensi Keberagamaan adalah kemampuan mendasar yang erat kaitannya dengan keimanan dan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa untuk melakukan sesuatu yang tidak hanya mengandalkan usaha diri, namun juga mengandalkan kepada kekuasaan dan berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan.

b. Citizenship Competence

Citizenship Competence atau Kompetensi kewarganegaraan, merupakan suatu kompetensi yang menyandang seperangkat pengetahuan, nilai, sikap, serta keterampilan sebagai manusia yang dapat memberikan kecakapan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

c. Kompetensi IPTEKSB

IPTEKSB atau Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni, dan Bahasa (IPTEKSB) disingkat dengan Kompetensi Keilmuan adalah Literasi abad 21 yang tidak lepas dari literasi data dan STEM. STEM merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu yang menggabungkan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics.

STEM berkembang dengan berbagai akronim. Salah satunya STEMAL yaitu Science, Technology, Engineering, Mathematics, Art, Language.

STEMAL menjadi fokus literasi IPTEKSB yaitu kemampuan individu untuk dapat membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi (big data) dunia digital.

Jadi literasi STEMAL terdiri dari

  • Science Literacy (Literasi sains)
  • Technology Literacy (Literasi teknologi)
  • Engineering Literacy (Literasi rekayasa)
  • Art Literacy (Literasi seni), dan
  • Language Literacy (Literasi bahasa)

d. Generasi Digital

Kompetensi digital adalah keterampilan menggunakan teknologi digital secara kritis, kreatif, kolaboratif dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah dalam berbagai aspek kehidupan (Stephanie Carretero et al., 2017).

Ada lima area pada kompetensi digital ini, yaitu

  1. Informasi dan literasi data.
  2. Komunikasi dan kolaborasi
  3. Kreasi konten digital.
  4. Keamanan.
  5. Pemecahan masalah.

Hal lain yang terpenting adalah kemampuan terkait etika. Dimana Generasi Emas Indonesia 2045 selalu memperhatikan etika dalam penggunaan teknologi sebagai warga digital yang bertanggung jawab.

Baca: Literasi Digital

e. Generasi Emas yang Belajar untuk Belajar

Kompetensi Belajar untuk Belajar adalah kemampuan untuk semangat belajar sepanjang hayat. Kemauan belajar untuk belajar serta kemauan untuk belajar kembali tentang pengetahuan (Knowledge), attitude, dan value. Hal ini sebagai bentuk aktualisasi diri dari eksistensi sebagai makhluk sosial dan makhluk berbudaya.

Selama hidup manusia baik sebagai individu atau anggota masyarakat akan selalu berhadapan dengan berbagai permasalahan akibat adanya ketidakpastian (uncertainty). Belajar untuk belajar juga belajar kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja, dan pada situasi yang apa saja. Belajar untuk belajar juga dapat berarti belajar dari sesama manusia dan belajar dari alam semesta.



2. Kompetensi Holistik Terintegrasi Generasi Emas Indonesia

Kompetensi Holistik Terintegratif yaitu kemampuan yang membentuk suatu kesatuan (unity) yang melibatkan domain kognitif, domain afektif, domain psikomotor, domain sensorimotor, dan domain sosial yang ada dalam diri
seseorang.

Kompetensi yang holistik terintegrasi tersebut diperlukan untuk mendukung tiga kompetensi yaitu

a. Kompetensi Generasi emas Indonesia untuk Hidup

Kompetensi untuk hidup (Kompetensi Biologis) merupakan kemampuan manusia untuk bisa melangsungkan kehidupannya di dunia. Kemampuan tersebut berupa kemampuan untuk memenuhi kesejahteraan/kecukupan kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan rasa aman dan keselamatan (safety and security needs), serta kebutuhan psikis atau kebahagiaan (psychological needs).

b. Kehidupan (Kompetensi Sosial-budaya)

Kompetensi untuk Kehidupan (kompetensi Sosial-budaya) yaitu kemampuan manusia yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menurut Buku Arah Kompetensi Generasi Emas Indonesia 2045, Kehidupan tersebut dipayungi dengan semangat Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani.

c. Penghidupan

Kompetensi untuk penghidupan adalah kapasitas diri untuk memiliki keahlian dalam memenuhi kebutuhan untuk penghidupan (livelihood) dan penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) baik sebagai diri maupun sebagai warga bangsa.

Caranya dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi diri individu berdasarkan nilai-nilai luhur yang diyakininya (modal religius), serta keterampilan yang dibutuhkan dalam hidup (modal intelektual).

Kompetensi untuk penghidupan juga akan mengarah pada terbangunnya modal manusia (Human capital) pemanfaatan sumber daya alam (natural capital) dan financial capital. ,


Eksplorasi konten lain dari Yunandra

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.