Kurikulum MerdekaMetodePendidikan

Tahapan Project Based Learning pada Kurikulum Merdeka

Tahapan Project based learning menjadi tahapan pendekatan yang digunakan dalam mencapai profil pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka. Bahkan ada kegiatan khusus dengan nama projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Projek penguatan ini merupakan kegiatan khusus di sekolah atau madrasah selain 3 kegiatan yaitu budaya sekolah/madrasah, pembelajaran Intrakurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pada kurikulum merdeka, bukti kekhususan Kegiatan projek penguatan 3P adalah kegiatan tersebut masuk di struktur kurikulum dan mendapat 20% sd 30% dari alokasi waktu yang tersedia.

Begitu pentingnya BjBL di kegiatan tersebut, Maka perlu ada peningkatan kapasitas tim projek tentang Project Based Learning sebelum menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.


Tulisan ini akan mengenal sedikit tentang BjBL yang diambil dari beberapa sumber bacaan.

Pengertian Project Based Learning

Beberapa pemerhati pendidikan memberikan pengertian tentang Project Based Learning, diantaranya sebagai berikut:

  • Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. (Goodman dan Stivers, 2010)
  • Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek. (Afriana, 2015).
  • Project based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. (Grant, 2002)

Berdasarkan pengertian di atas, terdapat 3 kalimat kunci dimana peserta akan:

  • dihadapkan pada permasalahan konkret,
  • mencari solusi, dan
  • diminta untuk mengerjakan projek dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut.

Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PjBL) menggunakan teori konstruktivisme dimana peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri dan pendidik menjadi fasilitator.



4 Keterampilan yang Dikembangkan di PjBL

Projek based learning melatih peserta didik memiliki beberapa Keterampilan sebagai berikut:

  • komunikasi dan presentasi
  • manajemen organisasi dan waktu,
  • penelitian dan penyelidikan,
  • penilaian diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.

8 Karakteristik Project Based Learning

Bersumber dari Global SchoolNet tahun 2000, pembelajaran berbasis projek memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
  • adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
  • peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,
  • peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
  • proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
  • peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
  • produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
  • situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan

6 Tahapan Pelaksanaan Project Based Learning

Tahapan project based learning memunculkan beberapa pendapat. Pendapat pertama berjumlah 5 tahapan, 6 tahapan, 7 tahapan, dan terakhir berjumlah 8 tahapan.

Adapun 6 langkah menerapkan PjBL di Kelas menurut educationis.com sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah atau Peluang

Langkah pertama Project Based Learning adalah Identification of a Problem or an Opportunity yaitu identifikasi masalah atau peluang.

Guru atau peserta didik mengidentifikasi masalah atau peluang dari lingkungan mereka yang membutuhkan penyelesaian. Masalah ini dapat terkait dengan kurikulum dan dapat mempengaruhi sekolah, masyarakat, atau negara.

Langkah pertama ini berbasis inkuiri, sehingga membutuhkan perhatian secara detail karena tujuannya untuk memetakan masalah yang perlu diselesaikan.

Metode yang bisa digunakan adalah curah pendapat atau Brainstorming, juga taksonomi bloom.

2. Perencanaan Proyek

Langkah kedua dari pembelajaran berbasis projek adalah Project Planning atau merencanakan projek.

Pada langkah ini, Pendekatan terbaik adalah dengan melibatkan siswa dalam proses perencanaan projek sehingga mereka dapat merasa dilibatkan.

Seperti yang diterapkan di kurikulum merdeka, projek dilaksanakan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran agar dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan pembelajaran yang dinamis.

Ketika merencanakan projek, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

  • Pastikan bahwa sumber belajar dan konten tersedia bagi siswa saat mereka mengerjakan proyek.
  • Siap memberikan pengetahuan konten yang mendalam kepada siswa

3. Jadwal

Langkah ketiga adalah schedule atau waktu yaitu dari mengaturan waktu dan jadwal untuk kegiatan proyek.

Peserta didik Siswa diberi tanggal atau kerangka waktu yang ditetapkan tentang kapan waktu mempresentasikan pekerjaan proyek akhir. Walaupun baiknya waktu disusun secara fleksibel.

4. Memonitor perkembangan

Langkah keempat adalah monitoring the progress atau memantau perkembangan.

Sehingga Guru yang terlibat dari awal harus terus-menerus memantau pekerjaan dan kemajuan siswa.

Peran guru dalam Project Based Learning adalah sebagai fasilitator yang berusaha membuat pengalaman belajar bermanfaat bagi siswa.

5. Penilaian

Langkah kelima adalah asasment atau Asesmen atau penilaian. Pada langkah ini, Guru dapat menggunakan rubrik untuk mencatat kemajuan siswa dan hasil belajar mereka.

Rubrik memungkinkan guru untuk menilai pembelajaran siswa berdasarkan standar tertentu dan memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa secara individu di akhir proyek.

Penilaian membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan mereka dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.

6. Evaluasi Pengalaman

Langkah terakhir Project Based Learning adalah Evaluate the Experience atau evaluasi pengalaman. Bisa refleksi tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak selama menyelesaikan projek.

Kegiatan refleksi atau umpan balik membantu guru untuk meningkatkan strategi pembelajaran mereka di masa depan. Guru juga dapat memasukkan perubahan dalam strategi pengajaran mereka

Artikel Terbaru