PembinaanPengawas MA

Madrasah Minimalis, Strategi Pengembangan Madrasah di MA Darul Ma’arif

Yunandra. Sejak masuk dalam UU Sisdiknas, Madrasah terus berkembang dengan berbagai karakteristik dan keunggulan yang beragam. Walaupun mayoritas berstatus swasta, madrasah tidak pernah berhenti melakukan inovasi. Berbagai usaha pengembangan dirancang agar bisa bertahan di setiap perubahan kebijakan pendidikan nasional. Tentunya strategi pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi madrasah dan karakteristik lingkungan madrasah.

Sekarang ini, Keterbasan tidak perlu menjadi penghalang untuk berkembang. Madrasah perlu lebih fokus pada kekuatan yang dimiliki dan tidak perlu meliihat kekuatan madrasah lain. Dan jangan pernah membandingkan kondisi madrasah swasta dengan madrasah negeri. Dengan berfokus pada kekuatan, maka akan muncul harapan dan peluang baru.


Baca: Madrasah Minimalis, Model Pengembangan Madrasah di Era Merdeka Belajar


Strategi Pengembangan Madrasah Swasta

Secara umum potensi madrasah dapat dilihat dari kurikulum, sumberdaya manusia, sarana prasarana, pembiayaan, dan peserta didik dengan latar belakangnya. Tapi faktor utama dalam proses pembelajaran adalah guru dan peserta didik. Sehingga analisis terhadap keduanya sangat penting dalam merancang strategi pengembangan madrasah.

Pada kegiatan pembinaan madrasah di MA Darul Ma’arif, 5 Februari 2022, target utamanya adalah menggali potensi guru-guru yang dapat dijadikan modal dalam menyusun strategi pengembangan madrasah.

Profil: Madrasah Aliyah di Kec Cilandak.

3 Langkah Penyusunan Program Madrasah Swasta

Adapun langkah-langkah strategis dalam menggali potensi guru sebagai berikut

1. Strategi Pemetaan Potensi Guru

Langkah pertama dalam penyusun program madrasah adalah menggali dan memetakan potensi guru yang ada. Dua kegiatan yang dilakukan yaitu pertama, memberikan 1 pertanyaan tentang keterampilan yang dimiliki selain mengajar mata pelajaran yang diampu. Proses ini membutuhkan kemampuan guru untuk melihat potensi diri secara jujur.

cara yang mudah untuk menemukan keterampilan dengan melihat kegiatan yang dilakukan secara rutin atau kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang.

Kedua, kumpulan keterampilan atau potensi tersebut dianalisa oleh beberapa guru, lalu dekelompok berdasarkan kategori, sehingga menghasilkan beberapa kategori potensi guru.

2. Karakteristik Madrasah

Pada langkah kedua yaitu menemukan karakteristik madrasah. fokusnya pada tanggapan masyarakat terhadap keunggulan madrasah menurut para guru. hasilnya dikumpukan dan dikelompok dalam beberapa kategori

3. Penyusunan Program Pengembangan Madrasah

Langkah ketiga yaitu penyusunan program pengembangan madrasah dengan 2 kegiatan yaitu mencocokan kategori karakteristik madrasah dengan kategori potensi. lalu dipilih karakteristik yang paling mendapat dukungan dari kategori potensi. itulah yang menjadi program pengembangan madrasah.

Kemudian disusun strategi pelaksanaan program tersebut dengan menggunakan komponen kurikulum yaitu tujuan, materi, proses, dan alat ukurnya.

Ketiga langkah tersebut sangat sederhana dan bisa dikembangkan sesuai kondisi. Ini yang disebut dengan Madrasah Minimalis. Tujuan utamanya menggali potensi guru selain mengajar materi yang diampu.

Hasil analisis potensi dan program madrasah belum final, perlu disesuaikan dengan potensi peserta didik, agar ada kesesuaian antara potensi guru dan potensi peserta didik.

Artikel Madrasah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *