Kurikulum MerdekaProfil Pelajar Pancasila

Cara Menyusun Asesmen Projek Penguatan pada Kurikulum Merdeka

Menyusun asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka perlu memperhatikan beberapa hal seperti dimensi, elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila, alur aktivitas projek.

Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen menjadi fokus utama dalam kegiatan projek, sehingga perlu menyusun indikator perkembangan setiap sub elemen di tiap jenjang.

Indikator tersebut menjadi acuan penyusunan asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila.


Hal Penting dalam menyusun Asesmen Projek Penguatan

Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek. Oleh karena itu, dalam merencanakan projek, termasuk dalam menyusun modul projek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang asesmen projek.

Menurut Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka, ada 5 hal yang perlu diperhatikan ketika menyusun Asesmen Projek Penguatan, yaitu:

1. Keberagaman Peserta didik

Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen.

Tidak semua jenis asesmen cocok untuk semua kegiatan dan individu peserta didik. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta didik merasakan pembelajaran yang berbeda.

Gunakan pertanyaan ini untuk memandu pembuatan asesmen:

  • Apa dan bagaimana tingkat kemampuan peserta didik?
  • Apakah sesuai dengan fase pencapaian elemen dan sub-elemen profil?
  • Berapa jumlah peserta didik yang terlibat dalam projek?
  • Seberapa besar perbedaan kompetensi peserta didik?
  • Bagaimana tingkat keberagaman budaya, sosial dan ekonomi, peserta didik?
  • Apakah keberagaman itu bisa menjadi hambatan pembelajaran peserta didik dalam projek?

2. Tujuan Projek

Pertimbangkan tujuan pencapaian projek

Membuat asesmen yang bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang disasar

3. Indikator Perkembangan

Pembuatan indikator perkembangan sub-elemen antar fase di awal projek berguna untuk memperjelas tujuan projek

4. Keterkaitan antar Asesmen

Bangun keterkaitan antara asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif.

Hasil dari asesmen diagnostik dapat dipakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan Tim Fasilitasi dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika merancang asesmen formatif dan sumatif.

Asesmen formatif yang disusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja peserta didik dan memperjelas relevansi tugas formatif.

Misalnya, di projek “Sampahku, Tanggung jawabku”, asesmen akhir berupa kegiatan menarik seperti pameran poster aksi merupakan puncak dari proses pembelajaran melalui projek.

Karena pembuatan poster adalah kegiatan yang cukup berat, peserta didik sudah dipersiapkan sebelumnya dengan kegiatan formatif di mana peserta didik mendapatkan umpan balik mengenai poster dan presentasinya.

5. Tujuan Asesmen

Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.

Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen (tertulis/ tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik.

Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan menilai proses pembelajaran mereka sendiri.

Peran Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif dalam Projek Penguatan

Pada saat menyusun asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka, perlu mengetahui peran 3 macam asesmen yaitu diagnostik, formatif, dan sumatif.

Perbedaan peran ketiga asesmen tersebut dapat dilihat dari 5 unsur, yaitu:

1. Waktu penggunaan

  • a. Diagnostik
    • Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan satuan pendidikan), jika membuat sendiri modul projek
    • Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek sudah ada
  • b. Formatif
    • Berkala, berkelanjutan selama projek
  • c. Sumatif
    • Biasanya dilakukan pada akhir projek
    • Dapat dilakukan di akhir tahap kegiatan jika diperlukan (terutama di projek dengan jangka waktu yang panjang)

2. Pihak yang memberikan asesmen

  • a. Asesmen Diagnostik
    • Pendidik
  • b. Formatif
    • Pendidik, peserta didik secara pribadi (self- assessment), sesama peserta didik (peer-assessment), mitra satuan pendidikan dalam projek (misalnya: orang tua, narasumber projek)
  • c. Sumatif
    • Pendidik

3. Contoh bentuk asesmen

  • a. Asesmen Diagnostik
    • Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai
  • b. Formatif
    • Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai
  • c. Sumatif
    • Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama

4. Manfaat untuk tim fasilitasi projek

  • a. Asesmen Diagnostik
    • Menciptakan baseline (garis dasar) untuk menilai kemampuan awal peserta didik. Informasi ini dipakai untuk merencanakan kegiatan projek yang efektif dan bermakna untuk peserta didik,  untuk mencapai konsep learning at the right level
    • Menentukan sub-elemen yang sesuai dengan fasenya
    • Mengetahui perkembangan peserta didik di akhir projek.
  • b. Formatif
    • Mengawasi pembelajaran  peserta didik selama projek
    • Memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang disasar
    • Mengecek pemahaman peserta didik mengenai isu projek
  • c. Sumatif
    • Mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan kompetensi dari sub- elemen dari elemen dan dimensi Profil Pelajar Pancasila sesuai fase yang disasar
    • Menyusun projek selanjutnya

5. Manfaat untuk peserta didik

  • a. Asesmen Diagnostik
    • Memahami performa di awal projek
  • b. Formatif
    • Membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan diri
    • Membantu peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir
    • Mengoptimalkan dampak projek
  • c. Sumatif
    • Memahami performa di akhir projek
    • Memahami apakah mereka sudah memenuhi capaian projek dan sejauh mana sudah  mencapai fase perkembangan sub-elemen dari dimensi Profil Pelajar Pancasila yang disasar

5 Langkah Menyusun Asesmen Projek Penguatan

Prasyarat dalam menyusun asesmen projek penguatan adalah Pendidik perlu mempelajari dan memahami kesinambungan alur perkembangan dimensi untuk setiap sub-elemen Profil Pelajar Pancasila

1. Menentukan tujuan pembelajaran

Apa fase alur dimensi yang akan menjadi tujuan pembelajaran?

Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi)

Contoh: Fase D:

  • “Menjelaskan perubahan budaya seiring waktu dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal, regional, dan nasional. Menjelaskan identitas diri yang terbentuk dari budaya bangsa.” → Sub-elemen: Mendalami budaya dan identitas budaya → Elemen: Mengenal dan menghargai budaya → Dimensi: Berkebinekaan Global

2. Merancang indikator kemampuan

Apa saja indikator tujuan yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan?

Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)

Contoh:

  • “Mampu menjelaskan perkembangan budaya daerah sebagai bagian dari budaya nusantara”, “Mampu menunjukkan sikap toleran terhadap perbedaan budaya”, “Mampu merefleksikan identitas diri yang terbentuk dari keragaman budaya di nusantara”

3. Menyusun strategi asesmen

Bentuk asesmen

Dengan cara apa peserta didik dapat menunjukkan kemampuannya?

Dengan cara apa peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dan perilaku yang sesuai (penguasaan tujuan)? (Mengembangkan bentuk asesmen: menyajikan informasi/membuat produk/melakukan sesuatu)

Instrumen asesmen

Dengan cara apa pendidik bisa mengukur kemampuan peserta didik tersebut?

Dengan cara apa pendidik bisa mengukur kemampuan peserta didik tersebut? (Mengembangkan instrumen asesmen: soal tertulis, kuis (pemahaman), jurnal, lembar ceklis/observasi, rubrik, portofolio (kinerja/keterampilan).

4. Mengolah hasil asesmen

Bagaimana hasil asesmen yang diperoleh? Apa bukti pencapaiannya?

Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran.

  • Hasil asesmen bisa didapatkan dari skor tes, isian lembar ceklis/observasi, identifikasi rubrik.
  • Bukti pencapaian dapat berupa produk belajar seperti catatan, lembar jawaban, hasil karya, foto/rekaman saat melakukan pekerjaan, dan sebagainya.

5. Menyusun pelaporan

Sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Bagaimana catatan prosesnya?

  • Menentukan pencapaian peserta didik (berupa pencapaian standar fase: awal berkembang, mulai berkembang, berkembang, sangat berkembang) dan mendeskripsikan catatan prosesnya dalam satu paragraf.

Materi Profil Pelajar Pancasila

Selengkapnya